Beri Target ke Terawan, Jokowi: Angka Stunting Harus Turun Jadi 14 Persen di 2024

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui angka prevalensi stunting di Indonesia memang mengalami penurunan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 05 Agu 2020, 12:16 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2020, 12:12 WIB
Jokowi Pastikan RS Darurat Siap Beroperasi
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui angka prevalensi stunting di Indonesia memang mengalami penurunan. Dalam 6 tahun terkahir, Jokowi menyebut angka stunting yang diakibatkan gizi buruk turun 9,4 persen.

"Dari data yang saya miliki, ada perbaikan prevalensi stunting dari 37 persen di 2013 menjadi 27,6 persen di 2019," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas, Rabu (5/8/2020).

"Ada penurunan yang cukup lumayan, tapi saya kira ini tidak cukup. Kita harus menurunkan lebih cepat lagi," sambungnya.

Jokowi ingin angka stunting di Indonesia bisa turun hingga dibawah 20 persen. Dia pun memberi target ke Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024.

"Target kita sesuai yang saya sampaikan, saya berikan kepada Menteri Kesehatan di 2024 kita harus bisa turun menjadi 14 persen," katanya.

Dia pun meminta jajarannya fokus di sepuluh provinsi dengan angka stunting tertinggi. Adapun 10 provinsi yang dimaksud Jokowi antara lain, NTT, Sulawesi Barat, NTB, Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Cegah Stunting di Posyandu

Selain itu, Jokowi mengingatkan agar upaya pencegahan stunting di posyandu dan puskesmas tidak berhenti meski di tengah pandemi Covid-19. Dia juga ingin agar penurunan angka stunting disambungkan dengan program perlindungan sosial pemerintah.

"Dalam rangka penurunan angka stunting, juga kita sambungkan dengan program perlindungan sosial kita. Terutama PKH, kemudian pembagian BPNT, dan pembangunan infrastruktur dasar yang menjangkau keluarga-keluarga yang tidak mampu," jelas Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya