Liputan6.com, Jakarta Sido Muncul terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung percepatan penurunan stunting di Indonesia. Seperti diketahui, masalah stunting masih menjadi masalah serius yang harus secepatnya ditangani. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting nasional mencapai 21,6 persen.
Melalui brand Tolak Angin Anak, Sido Muncul menyalurkan bantuan senilai Rp 425 juta untuk 170 anak suspect stunting di wilayah Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dalam penyaluran kali ini, Sido Muncul berkolaborasi dengan RS Permata Jonggol dan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk menjangkau anak suspect stunting yang tersebar di 14 desa di Kecamatan Jonggol.
Advertisement
Baca Juga
Bantuan secara simbolis diserahkan oleh Direktur PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, DR. (H.C.) Irwan Hidayat kepada Direktur Rumah Sakit Permata Jonggol dr. Sri Handayani, MARS didampingi Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr.Fusia Meidiawaty, S.H., M.H.Kes, MARS mewakili Bupati Bogor Rudi Susmanto, S.Si pada Sabtu, 15 Maret 2025.
Advertisement
Hingga Maret 2025 ini, total bantuan stunting dari Sido Muncul sudah dirasakan 744 anak di berbagai wilayah. Bantuan Stunting pertama kali di Cipete Selatan, Jakarta (13 anak), Kabupaten Semarang (76 anak), Kabupaten Gianyar (100 anak, melalui RSI Jakarta Cempaka Putih (40 anak). Kembali di Kabupaten Semarang (95 anak), melalui RS Unjani Cimahi (150 anak), dan melalui Polrestabes Bandung (100 anak), serta terbaru di Jonggol Bogor (170 anak).
Direktur Sido Muncul, Dr (H.C.) Irwan Hidayat menjelaskan bantuan stunting yang diberikan berupa uang sebesar Rp500 ribu per bulan yang dikirimkan langsung ke rekening orang tua anak suspect stunting. Uang tersebut dapat digunakan orang tua untuk membeli kebutuhan pangan dan pemenuhan gizi anak.
“Uangnya dikirim langsung ke rekening orang tuanya. Jadi orangtua akan memasak untuk anak-anaknya, karena masakan terbaik adalah yang dibuat oleh ibu sendiri. Dibuat dengan penuh kasih sayang tentu lebih baik untuk anak-anak,” jelas Irwan Hidayat.
Irwan Hidayat menambahkan bahwa bantuan stunting ditingkatkan sampai 5 bulan dan menjangkau 170 anak stunting, dari rencana semula hanya 3 bulan. Setiap bulannya, orang tua harus memberi laporan kepada mengenai ada kemajuan atau tidak, berat badan dan kesehatan dari anak suspect stunting.
"Setiap anak menerima Rp500 ribu per bulan, selama 5 bulan untuk 170 anak. Nanti, setiap bulannya di evaluasi Rumah Sakit," tambah Irwan.
Irwan menceritakan bahwa perhatiannya terhadap anak-anak stunting tidak lepas dari pengalaman dirinya di masa lalu yang juga termasuk anak suspect stunting.
"Saya waktu kecil juga stunting. Saya juga sakit-sakitan. Jadi kalau ibu punya anak stunting, jangan berpikir macam-macam. Siapa tahu di tengah cobaan itu, kita bisa mendapatkan barokah dari Tuhan," kata Irwan Hidayat.
"Karena pengalaman hidup saya, saya bisa memahami perasaan seorang ibu yang punya anak stunting. Jangan khawatir, percaya kalau anak-anak yang mengalami hal berat pasti rezekinya akan lebih banyak," tambahnya.
Irwan mengungkapkan bahwa bantuan Sido Muncul ini tidak hanya bentuk dukungan untuk menurunkan jumlah penderita stunting tetapi juga mendukung upaya perbaikan gizi dan mewujudkan Indonesia Emas lebih cepat.
"Saya sangat mendukung upaya perbaikan gizi karena tanpa asupan gizi yang baik, kita tidak bisa menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Saya berharap di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Gubernur Jabar Kang Deddy akan terjadi perubahan signifikan di tahun 2029," ujarnya.
"Jangan tunggu tahun 2045 untuk Indonesia Emas. Target kita harus lebih cepat, tahun 2029," tegasnya.
RS Permata Jonggol Siap Kawal Agar Program Tepat Sasaran
Direktur RS Permata Jonggol, dr. Sri Handayani, MARS, menyampaikan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting. Masalah stunting sangat penting karena tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan mental anak, tetapi juga membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit, yang dalam jangka panjang dapat mempengaruhi potensi sumber daya manusia di Indonesia.
"Suatu kebahagiaan bagi kami, Rumah Sakit Permata Jonggol sebagai rumah sakit swasta yang berada di wilayah Kecamatan Jonggol dapat berpartisipasi mendukung program pemerintah untuk percepatan penurunan stunting ini melalui berkolaborasi dengan PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul TBK. Secara khusus terima kasih Bapak Irwan Hidayat," kata dr. Sri Handayani.
Lebih lanjut, dr. Sri Handayani mengatakan RS Permata Jonggol berkomitmen mengawal program ini agar berjalan baik dan tepat sasaran.
"Kita akan bersama-sama mengawal program ini agar berjalan dengan baik. Semoga program ini bermanfaat dan membawa keberkahan bagi kita semua, khususnya bagi Sido Muncul dan Bapak Irwan Hidayat," harapnya.
Adapun 170 anak stunting di Kecamatan Jonggol tersebut berasal dari 14 Desa yaitu Desa Sirnagalih 14 anak, Weninggalih 12 anak, Bendungan 19 anak, Sukagalih 37 anak, Balekambang 15 anak, Cibodas 3 anak, Sukanegara 26 anak, Sukajaya 29 anak, Jonggol 2 anak, Singajaya 6 anak, Singasari 1 anak, Sukamaju 1 anak, Sukamanah 2 anak, dan Sukasirna 3 anak.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr.Fusia Meidiawaty, S.H., M.H.Kes, MARS mewakili Bupati Bogor Rudi Susmanto, S.Si, memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Sido Muncul dan RS Permata Jonggol yang sudah berperan serta berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam upaya penanganan anak-anak stunting.
"Penurunan stunting tentu membutuhkan kolaborasi semua pihak, bukan hanya dari pemerintah tetapi juga dari sektor-sektor swasta. Hari ini, Sido Muncul dan RS Permata Jonggol sudah membuktikan peran serta pihak swasta dalam upaya menurunkan angka stunting dan mencegah terjadinya stunting kembali. Kita dari pemerintah daerah memberikan apresiasi yang luar biasa," kata dr.Fusia Meidiawaty.
"Jumlah anak stunting di Kecamatan Jonggol ini ada 160 anak, tapi luar biasanya Sido Muncul memberikan bantuan stunting untuk 170 anak. 10 orang adalah yang mendekati stunting," tambahnya.
Lebih lanjut, dr.Fusia Meidiawaty berharap upaya Sido Muncul dan RS Permata Jonggol dapat menjadi contoh bagi fasilitas-fasilitas kesehatan yang lain untuk bisa berperan dalam upaya preventif terhadap masalah kesehatan khususnya di Kabupaten Bogor.
Advertisement
Doa dan Harapan Para Penerima Bantuan Sido Muncul
Sejumlah penerima manfaat bantuan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Sido Muncul, terkhusus Bapak Irwan Hidayat yang begitu perhatian terhadap anak stunting. Salah satunya adalah Yayah (42 tahun) dari Desa Bendungan.
"Alhamdulillah dapat bantuan dari Sido Muncul. Terima kasih banget sama Sido Muncul, mudah-mudahan anak saya ke depannya jadi anak yang sehat," kata Yayah.
Dirinya menceritakan bahwa bantuan Sido Muncul sangat berarti untuk mendukung pemenuhan gizi buah hatinya yang tidak hanya suspect stunting tetapi juga mengalami down syndrome.
"Kondisi anak saya down syndrome juga. Sampai usia 3 tahun belum bisa lancar bicaranya. Perasaan saya sangat sedih, apalagi saya orang susah. Jadi dengan adanya bantuan dari Sido Muncul ini sangat membantu sekali. Bisa beli kebutuhan anak sayang, beli telur, ayam, beras, dan susu," kata Yayah.
Penerima manfaat bantuan lainnya Pipit (28 tahun) asal Jonggol berharap bantuan Sido Muncul dapat membuat buah hatinya menjadi lebih sehat daripada sebelumnya.
"Mudah-mudahan ke depannya anak-anak kami bisa sehat seperti anak yang pada umumnya. Jangan sampai ada lagi yang terkena stunting kayak gini," kata Pipit sembari mengatakan bantuan uang akan dibelikan makanan yang bergizi seperti daging, ikan, sayuran dan juga susu," ujarnya.
"Terima kasih atas bantuan Sido Muncul, semoga bisa bermanfaat untuk anak saya dan tidak lupa saya doakan semoga bapak Irwan dilancarkan rejekinya dan juga dimudahkan urusannya," kata Pipit.
(*)
