Titik Panas Mulai Muncul di Kalimantan Selatan

Sejumlah titik panas mulai muncul di Kalimantan Selatan meski hujan terkadang masih mengguyur daerah tersebut dalam beberapa hari terakhir.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 16 Agu 2020, 01:09 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2020, 01:09 WIB
Kebakaran Hutan
BPBD Provinsi Kalimantan Tengah menginformasikan jumlah titik panas atau hotspot yang diakibatkan kebakaran hutan dan lahan terdeteksi hingga 49 titik pada Kamis (15/8/2019) pukul 18.00 Wib. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah titik panas mulai muncul di Kalimantan Selatan meski hujan terkadang masih mengguyur daerah tersebut dalam beberapa hari terakhir.

"Dari pantauan satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) yang terkoneksi di aplikasi Bekantan memang titik panas terdeteksi saat-saat sekarang ini," kata Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Kalsel AKBP Endang Agustina di Banjarmasin, Sabtu (15/8/2020).

Meski begitu, titik panas yang muncul belum terverifikasi api alias kebakaran hutan dan lahan sehingga petugas di lapangan tidak menindaklanjuti untuk terjun ke lokasi.

Namun, di sisi lain ada kemunculan titik api di Desa Pandahan, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut yang dilaporkan masyarakat setempat melalui aplikasi Bekantan pada Sabtu siang.

Petugas pun bergegas menuju lokasi yang diinformasikan untuk melakukan pemadaman. Polisi bersama armada Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) Landasan Ulin Utara dan BPK Bati-Bati berhasil memadamkan api yang muncul di dua titik lahan tersebut seluas sekitar lima hektare.

"Terima kasih kepada masyarakat yang telah melaporkan adanya titik api dengan cepat melalui aplikasi Bekantan, sehingga api tidak menjalar semakin besar," ucap Endang seperti dikutip dari Antara.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Masyarakat Diminta Waspada

Dia menambahkan saat ini masyarakat memang harus lebih waspada. Seiring dengan musim kemarau yang segera melanda.

Kekeringan tanah akan diikuti dampak susulan yaitu meningkatnya potensi kebakaran lahan.

"Karhutla biasanya dimulai dengan terjadinya jeda hujan atau Hari Tanpa Hujan (HTH). Jika HTH terus berlanjut maka titik panas berpotensi berkembang menjadi titik api yang pemicu kebakaran," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya