Ma'ruf Amin Sayangkan Banyak Masyarakat Tak Percaya Covid-19 Dapat Publikasi Luas

Ma'ruf pun mengajak kepada semua pihak termasuk para anggota forum cendekia untuk bersama-sama meluruskan hal-hal tersebut. Menurutnya, ilmu pengetahuan dan agama harus berjalan beriringan.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Agu 2020, 07:32 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2020, 07:32 WIB
Wapres Ma'ruf Amin
Wapres Ma'ruf Amin (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mendorong perlunya edukasi dan pemahaman yang intensif terhadap peranan sains dan ilmu pengetahuan bagi kehidupan. Sebab menurutnya, belakangan ini terdapat kecenderungan di sekelompok masyarakat yang anti-sains.

Kemudian, kata dia, mempercayai hal-hal yang berbau konspirasi, dan tidak menggunakan logika berpikir kritis dalam menganalisis suatu fenomena. Dia mencontohkan fenomena di pandemi Covid-19.

"Sebagai contoh sederhana, sampai hari masih ada saja kelompok tertentu yang tidak percaya dengan pandemi Covid-19, sehingga mengabaikan pesan pemerintah dalam melakukan berbagai upaya pencegahan. Sayangnya, beberapa kelompok tersebut justru mendapat publikasi yang luas," ujar Ma'ruf saat berbicara pada Forum Cendikia Kelas Dunia Tahun 2020 secara virtual (19/8/2020).

Ma'ruf pun mengajak kepada semua pihak termasuk para anggota forum cendekia untuk bersama-sama meluruskan hal-hal tersebut. Menurutnya, ilmu pengetahuan dan agama harus berjalan beriringan.

"Sains dan ilmu pengetahuan harus menjadi nafas dalam kehidupan sehari-hari dengan tentu saja dibarengi dengan pemahaman agama yang baik serta kepekaan sosial sehingga sains dan ilmu pengetahuan menjadi berkah bagi umat manusia," tuturnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Perlu Partisipasi Masyarakat Dalam Riset

Selain itu, dia menambahkan, pemerintah terus meningkatkan partisipasi masyarakat dalam riset dan inovasi sejak dini. Di sini, dia mengharapkan dukungan dan bantuan dari para anggota Forum Cendekia Kelas Dunia agar dapat membantu pemerintah.

"Selama ini, riset dipandang sebagai sesuatu yang rumit dan kompleks, sehingga tidak menarik. Padahal, sesungguhnya riset dapat dilakukan siapa saja. Riset sudah harus diperkenalkan sejak dini dengan mendorong rasa ingin tahu anak-anak kita agar kelak inovasi dapat menjadi bagian dari gaya hidup mereka," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya