Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Pemkot Bogor Sebar 2.000 Relawan Gebrak Masker

Para relawan yang terdiri dari anak muda, komunitas, dan asosiasi itu akan turun ke lapangan mengkampanyekan protokol kesehatan dan membangun kesadaran warga.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 20 Agu 2020, 04:40 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2020, 04:40 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya meluncurkan program Gebrak Masker
Wali Kota Bogor Bima Arya meluncurkan program Gebrak Masker, Rabu (19/8/2020). Program tersebut diikuti oleh 2.000 relawan. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah kasus positif virus corona Covid-19 di Kota Bogor, Jawa Barat hingga saat ini masih terus bertambah. Untuk menekan penularan virus tersebut, Pemerintah Kota Bogor meluncurkan program Gebrak Masker, Rabu (19/8/2020).

Kampanye Masif Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan Implementasi Protokol Kesehatan diluncurkan di Mall Botani Square dengan menggandeng 2.000 relawan.

Para relawan yang terdiri dari anak muda, komunitas, dan asosiasi itu akan turun ke lapangan mengkampanyekan protokol kesehatan dan membangun kesadaran warga.

Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, untuk memutus rantai penularan Covid-19 saat ini tidak cukup hanya dengan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak atau 3M. Sebab, penularan tidak hanya dari import case (luar kota) saja, namun sudah menular di lingkungan rumah tangga atau transmisi lokal.

"Strategi kita juga harus selalu beradaptasi dan berubah. Jika sebelumnya kita kampanyekan 3 M, sekarang tidak cukup karena sekarang peringkat pertama adalah transmisi lokal atau penularan di rumah tangga, kurang lebih sebesar 29 persen," terangnya.

Nantinya kampanye Gebrak Masker juga akan diikuti dengan edukasi membersihkan diri setelah beraktivitas di luar sebelum masuk ke dalam rumah. Sebab, saat ini ada 34 keluarga yang menjadi sumber penularan dengan 129 kasus positif Covid-19. Bahkan, ada satu keluarga dengan jumlah kasus positif mencapai 35 orang.

"Ini tidak bisa dianggap enteng, situasi yang ada semakin tidak aman. Ini menjadi satu hal yang ironis saat angka penularan Covid-19 naik, sementara kedisiplinan warga turun. Melalui kampanye ini kita gedor, kita gebrak dan kita gencarkan dan kita buat warga sadar bahwa situasinya masih perang dan gawat,” tegasnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Target 11 Ribu Warga Dites Usap

2.000 relawan mengikuti peluncuran program Gebrak Masker yang diadakan Pemkot Bogor
2.000 relawan mengikuti peluncuran program Gebrak Masker yang diadakan Pemkot Bogor. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19, lanjut Bima, salah satunya karena Pemkot Bogor masif melakukan pemeriksaan swab.

Hingga saat ini, jumlah warga Kota Bogor yang sudah dites usap mencapai 10 ribu orang lebih dan diharapkan target yang dicanangkan segera tercapai, yakni 11 ribu jiwa.

"Mari kita rapatkan barisan, semua turun. Jangan sampai Kota Bogor jadi zona merah. Harus biru atau hijau. Mari kita kawal dan kita jaga bersama-sama Kota Bogor, kita all out. Kebersamaan kita menentukan kemenangan kita,” tegas Bima.

Dalam pencanangan tersebut Wali Kota Bogor, Bima Arya dan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim memimpin flash mob setelah memakaikan masker secara simbolis kepada salah satu kepala dinas dan perwakilan dari IDI Kota Bogor. Selain itu juga ada penempelan stiker di salah satu tenan.

Sementara itu, terjadi penambahan kasus baru positif di Kota Bogor, Rabu (19/8/2020) pukul 16.00 WIB. Sebanyak 11 orang terkonfirmasi terpapar Covid-19 dan satu orang meninggal dunia.

Dengan begitu, total kasus positif tercatat sebanyak 445 orang. Dari jumlah total itu itu, diantaranya sebanyak 176 orang menjalani perawatan, 26 orang meninggal dunia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya