Jalani Uji Vaksin Kedua, Ridwan Kamil Persiapkan Kondisi Fisik

Emil sebelumnya mengaku merasak pegal-pegal seusai penyuntikan pertama uji vaksin.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Sep 2020, 19:16 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2020, 19:16 WIB
Ridwan Kamil
Terdaftar sebagai relawan uji klinis, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tiba di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, pukul 13.00 WIB siang. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil atau Kang Emil mengaku siap  menghadapi penyuntikan kedua sebagai relawan vaksin COVID-19 buatan Sinovac, China. Dia pun kini tengah menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat.

"Jaga kondisi, karena tanggal 14 September 2020 nanti, kami yang menjadi relawan vaksin akan dites kedua. Saya berharap semua proses uji klinis vaksin ini bisa berjalan lancar," katanya usai Rapat Penanggulangan Covid-19 bersama Forkominda Jabar di Makodam Siliwangi III Kota Bandung, Rabu (9/9/2020).

Sebelumnya, orang nomor satu di Provinsi Jabar itu menjalani penyuntikan pertama dalam tahapan uji klinis fase tiga vaksin COVID-19 buatan Sinovac, China di Puskesmas Garuda, Kecamatan Andir, Kota Bandung, pada Jumat, 28 Agustus 2020.

Dia menjalani penyuntikan vaksin tersebut bersama Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, Kepala Kejati Jabar Ade Eddy Adhyaksa, dan Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi.

Seusai 14 hari pasca-penyuntikkan pertama, Kang Emil dan relawan lain mengisi laporan suhu rutin dan anomali yang dirasakan tubuh secara rutin setiap hari dan ada sekitar sembilan potensi reaksi yang harus dilaporkan jika terjadi, dari gejala ringan sampai gejala agak berat.

"Semoga tes vaksin kedua, nanti selanjutnya diambil sampel darah sampai bulan Desember. Mohon doanya itu berhasil, sehingga kita bisa memproduksi dan memberikan vaksinasi kepada warga Jabar dan warga Indonesia," kata dia.

Sebelumnya, Kang Emil mengaku merasak pegal-pegal seusai penyuntikan pertama vaksin dalam rangkaian uji klinis tahap tiga vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech, China di Puskesmas Garuda, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Jumat, 28 Agustus 2020.

"Jadi setelah disuntik itu, testimoni pribadi saya ini agak pegal-pegal, ada rasa 'nyut-nyutan' selama lima menit," ujar Emil seperti dilansir dari Antara. 

Penyuntikan vaksin tersebut merupakan yang pertama karena orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Jabar akan kembali disuntik vaksin yang kedua pada 14 hari setelah penyuntikan pertama.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Jalani Banyak Prosedur

Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendapatkan vaksin Covid-19 pertamanya dalam keikutsertaannya sebagai relawan uji klinis di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Jumat (28/8/2020). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Emil menuturkan hal berbeda dirasakan oleh sejumlah pejabat lainnya yang juga menjadi relawan uji klinis tahap tiga vaksin COVID-19, seperti Kapolda Jabar dan Pangdam III Siliwangi yang juga turut disuntik vaksin tersebut.

"Kalau beliau-beliau mungkin lebih kuat ternyata tidak merasakan hal yang sama. Namun, kalau yang saya berlangsung kurang lebih hanya lima menit. Setelah itu semua terlihat normal walaupun ada sedikit baal di sebelah kiri," kata dia.

Kang Emil mengatakan dirinya, Kapolda Jabar, dan Pangdam III Siliwangi menjalani banyak prosedur, dimulai dengan pemeriksaan tekanan darah dan kondisi tubuh, tes cepat, penyuntikan, kemudian menunggu reaksi penyuntikan selama 30 menit.

Hasilnya, keempatnya dinyatakan reaktif dari hasil tes cepat dan akhirnya menjalani prosedur penyuntikan. Dia mengatakan seluruh perkembangan selanjutnya akan selalu dicatat dan dilaporkan kepada tim penguji vaksin dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

"Berikutnya ini yang saya belum bisa prediksi namun kami optimis tidak akan masalah. Itu karena laporan selama ini juga yang sudah sudah di minggu-minggu sebelumnya tidak ada indikasi-indikasi yang mengkhawatirkan," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya