Banyuasin Jadi Lokasi Kegiatan SIMURP, Kementan Gelar Pengendalian Hama

Kegiatan ini juga untuk mendukung kegiatan pertanian cerdas iklim (CSA) yang akan dilaksanakan di Karang Agung Ilir, Kabupaten Banyusin.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Okt 2020, 10:38 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2020, 16:34 WIB
kementan
Petugas Kementan dan petani di Desa Jati Sari dan Desa Mekar Sari, Karang Agung Ilir, Banyuasin, Sumsel menyiapkan alat untuk menangkap hama babi dalam kegiatan Gerdal (gerakan pengendalian) hama secara alami. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Para petani di Desa Jati Sari dan Desa Mekar Sari, Kecamatan Karang Agung Ilir, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, menggelar Gerdal (gerakan pengendalian) hama babi secara alami, Minggu (4/10/2020).

Kegiatan ini diinisiasi oleh POPT Kecamatan Karang Agung Ilir beserta petani Desa Jati Sari dan Mekar Sari. Serta diikuti pemburu bantuan dari PT TJN, Ketua Poktan/Gapoktan, serta Kadus Desa Jati Sari berjumlah 83 Orang.

Gerdal yang dilakukan dengan menggunakan peralatan alami berupa jaring dan lapon, berhasil menangkap 71 ekor babi.

Gerdal babi dilakukan berdasarkan keresahan petani jagung yang ada di desa calon lokasi program SIMURP itu. Kegiatan ini juga untuk mendukung kegiatan pertanian cerdas iklim (CSA) yang akan dilaksanakan di Karang Agung Ilir Kabupaten Banyusin.

Melalui gerdal diharapkan dapat mengantisipasi serangan babi di musim tanam yang akan datang sehingga dapat menghasilkan produksi yang maksimal.

Karang Agung Ilir merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Banyuasin yang mendapatkan kegiatan Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) tahun 2020. Kegiatan ini difokuskan pada penguatan BPP dalam mendukung teknologi berbasis CSA.

Tujuan CSA di antaranya meningkatkan produksi hasil pertanian melalui peningkatan produktivitas maupun peningkatan Indek Pertanaman (IP) yang berimplikasi pada pendapatan petani secara berkelanjutan, tanpa merusak lingkungan melalui adaptasi terhadap perubahan iklim serta mengurangi dan atau menghilangkan emisi gas rumah kaca.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, agar semua petugas fungsional (penyuluh, POPT dll) dapat bahu membahu membantu petani.

"Semua insan pertanian harus bahu-membahu melakukan upaya-upaya maksimal untuk menjaga dan mengamankan produksi pangan nasional melalui Kostratani," katanya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kementan Terus Berproduksi

Sementara Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) memerintahkan kepada semua jajaran Kementerian Pertanian untuk terus mengawal produksi pangan di tengah pandemi Covid-19.

"Apa pun kondisinya pangan jangan sampai bersoal. Pangan tidak boleh bermasalah. Pertanian harus terus berproduksi untuk menyediakan pangan bagi rakyat Indonesia," katanya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya