Nadiem Makarim Jelaskan soal Konsep Sekolah Merdeka

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menjelaskan apa yang dimaksud dengan Sekolah Merdeka.

oleh Yopi Makdori diperbarui 12 Okt 2020, 12:16 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2020, 12:16 WIB
Semringahnya Nadiem Makarim Saat Tiba di Kemendikbud
Mendikbud Nadiem Makarim memberi sambutan saat acara lepas sambut di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Nadiem Makarim datang untuk menghadiri acara lepas sambut sebagai Mendikbud yang baru. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menjelaskan apa yang dimaksud dengan Sekolah Merdeka.

Menurut dia, banyak orang mempertanyakan hal tersebut. Hal ini disampaikannya melalui akun Instagramnya, @nadiemmakarim.

"Sering saya ditanya, Mas Menteri, sekolah yang sudah merdeka itu seperti apa? Saya jawab, sekolah yang merdeka hanya bisa terlihat dari dalam kelas. Coba ditengok. Seberapa sering muridnya bertanya, seberapa sering muridnya mencoba, seberapa sering muridnya berkarya," kata Nadiem seperti dikutip Senin (12/10/2020).

Nadiem menjelaskan, di sekolah yang merdeka setiap peserta didik senantiasa didengarkan suaranya.

"Di dalam kelas yang merdeka, setiap murid terlibat, setiap murid punya suara," jelas Nadiem.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Investasi Berharga

Nadiem Makarim sebelumnya mengatakan, bahwa dirinya meyakini investasi paling berharga adalah pengembangan sumber daya manusia. Salah satunya lewat jalur pendidikan.

"Saya sering menyampaikan bahwa fokus pendidikan adalah murid, murid dan murid, karena saya percaya investasi yang paling berharga untuk investasi adalah untuk investasi sumber daya manusia, tidak terkecuali investasi untuk para guru," katanya dalam acara Peringatan Hari Guru Internasional yang disiarkan secara daring melalui kanal Youtube Kemendikbud RI, Kamis (8/10/2020).

Dia menguraikan, investasi dunia pendidikan tergambar juga dalam sejumlah kebijakan pihaknya kepada para guru. Misalnya seperti peningkatan profesionalisme para guru.

"Melalui kebijakan rekrutmen, pengembangan pendidikan, peningkatan profesionalisme, dan peningkatan kesejahteraan guru yang terus kami perjuangkan," ujarnya.

Program Guru Belajar juga merupakan salah satu program yang menjiwai semangat pengembangan keterampilan para guru. Program ini, kata Nadiem, dirancang untuk membantu sebanyak mungkin guru dan tenaga kependidikan dalam melakukan pembelajaran jarak jauh yang sesuai dengan kondisi pandemi.

"Selain itu Kemendikbud telah melatih 60.000 guru dalam pelatihan pembelajaran berbasis TIK agar para guru semakin Mahir dalam memanfaatkan teknologi dalam mengajar," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya