Kado BEM SI di Momentum Setahun Jokowi-Ma'ruf Amin

BEM SI mengklaim, akan ada sekitar 5.000 mahasiswa yang turun ke jalan menyuarakan penolakan RUU Cipta Kerja.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 20 Okt 2020, 08:15 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2020, 08:14 WIB
FOTO: Tolah UU Cipta Kerja, Mahasiswa Konvoi Menuju Gedung DPR
Mahasiswa menaiki truk saat konvoi menuju Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Mahasiswa ini rencananya akan menggelar aksi menolak UU Cipta Kerja. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan kembali menggelar aksi demo menolak pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja di kawasan Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa (20/10/2020).

Aksi demo tolak RUU Cipta Kerja ini sekaligus menjadi kado momentum satu tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada hari ini.

"Kami akan kembali berdemo, demo akan dilaksanakan pada Selasa, 20 Oktober 2020 pukul 13.00 WIB," tulis Ketua Harian BEM SI, Remy Hastian dalam siaran persnya, Selasa.

Remy mengklaim, massa mahasiswa yang akan turun aksi mencapai 5.000 orang. Jumlah ini datang dari elemen mahasiswa di seluruh Indonesia.

"Estimasi 5.000 mahasiswa," kata dia.

Remy menegaskan, tuntutan demo hari ini mendesak Presiden Jokowi untuk segera mencabut pengesahan RUU Cipta Kerja, serta tetap menyampaikan #MosiTidakPercaya kepada pemerintah dan wakil rakyat yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat.

"UU Cipta Kerja yang dinilai merampas hak hidup seluruh rakyat Indonesia dan justru lebih banyak menguntungkan penguasa dan oligarki," ucapnya menandaskan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekayasa Lalu Lintas

Hingga Sore, Akses Menuju Istana Negara Masih Ditutup
Kawat berduri terpasang di akses jalan menuju Istana Negara, Jakarta, Senin (14/10/2019). Hingga sore hari, polisi masih menutup jalan dikarenakan isu adanya demo mahasiswa yang akan berlangsung hari ini. (Liputan6.com/JohanTallo)

Direktorat Lalu lintas telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar Istana Merdeka menyusul rencana aksi demo pada Selasa (20/10/2020).

"Hindari kawasan Istana Merdeka, ada alih arus untuk giat demo," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo saat dikonfirmasi.

Namun demikian, Sambodo menyampaikan bahwa rekayasa lalu lintas nantinya masih bersifat situasional.

"Rekayasa masih situasional penerapanya, tergantung jika massa pendemo halangi sejumlah ruas jalan di wilayah Jakpus," kata dia.

Berikut rekayasa lalu lintas yang disiapkan oleh Polda Metro Jaya di sejumlah ruas jalan sekitar Istana Merdeka:

1. Arus lalu lintas dari Jl. Veteran Raya yang akan menuju ke Jl. Veteran III diluruskan ke TL Harmoni.

2. Arus lalu lintas dari Jl. Merdeka Timur yang akan menuju ke Jl. Medan Merdeka Utara dibelokkan ke kanan ke Jl. Perwira.

3. Arus lalu lintas dari Jl. Ridwan Rais yang akan menuju ke Jl. Medan Merdeka Selatan diluruskan ke Jl. Medan Merdeka Timur.

4. Arus lalu lintas dari Jl. MH Thamrin yang akan menuju ke Bundaran Patung Kuda dibelokkan ke kiri atau ke kanan Jl. Kebon Sirih.

5. Arus lalu lintas dari Jl. Abdul Muis yang akan belok ke kiri ke Jl. Budi Kemuliaan diluruskan ke Jl. Fachrudin dan arus lalu lintas dari Jl. Fachrudin yang akan belok ke kanan ke Jl. Budi Kemuliaan diluruskan ke Jl. Adul Muis.

6. Arus lalu lintas dari Jl. Tanah Abang II yang akan lurus ke Jl. Museum dibelokkan ke kiri maupun ke kanan, arus lalu lintas dari Jl. Majapahit yang akan belok ke kiri ke Jl. Museum diluruskan ke Jl. Abdul Muis dan arus lalu lintas dari Jl. Abdul Muis yang akan belok kanan ke Jl. Muesum diluruskan ke Jl. Majapahit.

7. Arus lalu lintas dari Jl. Hayam Wuruk yang akan lurus ke Jl. Majapahit dibelokkan ke kiri ke Jl. Juanda dan arus lalu lintas dari Jl. Veteran Raya yang akan belok kiri ke Jl. Majapahit diluruskan ke Jl. Suryo Pranoto maupun dibelokkan ke kanan Jl. Gajah Mada.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya