Admin Provokatif Demo 20 Oktober di Jakarta Buron, Polisi: Kita Kejar Terus

Yusri mengungkap, ketiga orang tersebut diketahui masih berstatus pelajar Sekolah Teknik Menengah atau STM

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 21 Okt 2020, 17:41 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2020, 17:41 WIB
Bakar-bakaran saat Aksi Tolak UU Cipta Kerja
Pendemo foto di kobaran api saat aksi unjuk rasa di kawasan patung kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak disahkan pada 5 Oktober lalu. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyatakan masih terus mengejar satu orang admin provokatif demo menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di Jakarta, 20 Oktober 2020.

Diketahui status buron tersebut ditetapkan usai dua orang admin lainnya tertangkap.

"Satu masih kita kejar, kejar terus, dua lainnya sudah ditangkap, total tiga orang," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Rabu (21/10/2020).

Yusri mengungkap, ketiga orang tersebut diketahui masih berstatus pelajar Sekolah Teknik Menengah atau STM. Mereka melakukan aksi provokatif tersebut melalui media sosial, Facebook dan Instagram.

"Identitas Iya pelajar semua. Jadi mereka bikin rusuh bakar ini dan itu, ada di grup itu. Macam-macam disampaikan dalam grup itu, memang sudah penghasutan," tegas Yusri.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Jumlah Demonstran Menurun

Bentrok Pengunjuk rasa Pecah
Pengunjuk rasa tolak UU Cipta Kerja bentrok dengan polisi di Kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020). Gas air mata ditembakkan ke arah pendemo yang melakukan perlawanan dengan melempar batu dan pecahan kaca. (merdeka.com/Imam Buhori)

Menurut Yusri, dengan terlacaknya para admin provokatif itu, aksi demo kemarin tersapat penurunan jumlah demonstran, juga aksi dapat berjalan tertib dan aman.

"Dengan admin diamankan kemarin Alhamdulillah kemarin berkurang yang datang demonya," Yusri menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya