Liputan6.com, Jakarta Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali berharap semua kegiatan kepemudaan harus ada Grand Design dan parameter serta ukuran yang bisa dijadikan pegangan berhasil atau tidaknya. Harapan itu disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Kepemudaan Tahun 2020 secara virtual di Situation Room Kantor Kemenpora, Jakarta.
"Semua kegiatan kepemudaan harus ada parameter dan ukuran yang bisa dijadikan pegangan. Apakah kegiatan baik pengembangan maupun pemberdayaan pemuda itu berhasil atau tidak. Bappenas juga telah memiliki ukuran tentang Indeks Pembangunan Pemuda," kata Menpora RI Zainudin Amali, Senin (9/11) sore.
Baca Juga
Para Pencari Kerja Bersiap! Kemenaker Gelar Job Fair & Festival Pelatihan Vokasi di Bandung Barat dengan Ribuan Lowongan Kerja
Wujudkan Swasembada Pangan, Kementan Gencarkan Program Cetak Sawah dan Optimasi Lahan
Kemendagri Dorong Dukcapil Jemput Bola Guna Tingkatkan Partisipasi Pemilih Pilkada Serentak 2024
Menurutnya, kegiatan Rakornas ini harus juga bersinergi dengan kementerian dan lembaga lainnya. Karena tanggung jawab pengembangan, pemberdayaan dan pembinaan kegiatan-kegiatan kepemudaan ini bukan hanya menjadi tanggung jawab Kemenpora saja, seluruh stakeholders punya tanggung jawab untuk mengembangkan dan memberdayakan pemuda yang berjumlah 24% dari seluruh penduduk Indonesia.
Advertisement
"Kita harus siapkan betul bagaimana pemuda hari ini dan kedepannya. Terlebih akan menghadapi bonus demografi. Pemerintah sangat serius mempersiapkan itu. Program yang kita dorong bagaimana menyiapkan pemuda menjadi kreatif, inovatif, mandiri dan berdaya saing," tutur Menpora RI.
Pemuda Menjadi Pelaku Utama
Program Kemenpora telah sejalan dengan apa yang telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Pemuda menjadi pelaku utama, menjadi subjek dari pembangunan itu sendiri. Masa depan bangsa pemudalah yang akan mengendalikan kepemimpinan bangsa ini di segala sendi kehidupan.
"Saat ini kita belum pada satu tataran konsep yang sama. Untuk itu kita butuhkan Rakornas ini dengan melibatkan semua stakeholder, bukan hanya Kemenpora tetapi melibatkan kementerian/lembaga lainnya yang didalamnya ada program-program kepemudaan," urainya.
Setiap kebijakan yang diambil, lanjut Menpora RI, implementasinya ada di daerah. Itu sebabkan Menpora RI sangat mengapresiasi Rakornas ini.
"Saya sangat apresiasi kegiatan ini, karena ini kesempatan untuk membicarakan tentang kepemudaan. UU Kepemudaan No.40/2009 memang sudah banyak perkembangan yang harus diakomodir oleh aturan ini," katanya.
Advertisement
Kemenpora Dorong Revisi UU SKN
Saat ini Kemenpora sedang mendorong revisi UU tentang SKN, semoga hal ini cepat selesai dan Kemenpora akan masuk ke dalam revisi tentang UU Kepemudaan dan UU Kepramukaan.
"Grand Design tentang pembinaan kepemudaan dan keolahragaan adalah satu hal yang penting, berbagai kegiatan dan berbagai program tanpa grand design, tanpa roadmap yang jelas maka akan sia-sia, karena tidak bisa mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalannya," jelasnya.
Menpora RI juga berharap hasil dari Rakornas ini akan dijadikan rekomendasi untuk pemerintah menghasilkan kebijakan kepemudaan kedepan.
"Saya berharap akan lahir rekomendasi penting yang akan menjadi pijakan bagaimana arah pengembangan dan pemberdayaan pemuda kedepan. Semoga ukuran dan indek yang diberikan Bappenas bisa segera dicapai terutama indeks pembangunan pemuda untuk 2020-2024 dan saya berharap bisa lampaui itu," tegasnya.
(*)