20 Terduga Teroris Ditangkap di Sulsel, PB PMII: Bukti Radikalisme Masih Ada

PB PMII mendorong pemerintah lebih meningkatkan kerja sama dengan berbagai elemen dalam upaya mencegah paham radikalisme dan terorisme berkembang luas di tengah masyarakat.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 10 Jan 2021, 20:50 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2021, 17:33 WIB
Densus 88 tembak mati dua terduga teroris di Makassar (Liputan6.com/Fauzan)
Densus 88 tembak mati dua terduga teroris di Makassar (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap 20 terduga teroris di sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu 6 Januari 2021. Dalam penangkapan itu, polisi juga menembak mati dua orang terduga teroris di Jalan Boulevard, Kecamatan Biringkanaya, Makassar karena melawan petugas.

Ketua Bidang OKP Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Muhammad Syarif Hidayatullah mengapresiasi langkah tegas yang dilakukan aparat kepolisian dalam operasi penangkapan terduga teroris tersebut. 

"Saya kira ini patut kita apresiasi. Ini sudah menjadi tanggung jawab pihak kepolisian untuk menjaga keamanan masyarakat dan negara dari ancaman terorisme," ujar Syarif dalam keterangan tertulis, Minggu (10/1/2021).

Menurut Syarif, peristiwa ini menujukkan bahwa jaringan terorisme sudah menyebar ke sejumlah di Indonesia.

"Peristiwa ini membuka mata kita, ternyata jaringan terorisme sudah menyebar ke daerah-daerah di Indonesia, termasuk Sulawesi Selatan. Radikalisme dan terorisme itu masih ada dan tumbuh di tengah-tengah masyarakat yang setiap saat bisa mengancam stabilitas keamanan. Jaringan ini yang harus dibongkar pihak kepolisian," katanya.

Karena itu, Syarif mendorong pemerintah lebih meningkatkan kerja sama dengan berbagai elemen dalam upaya mencegah paham radikalisme dan terorisme berkembang luas di tengah masyarakat.

"Selain upaya penangkapan dan penindakan kelompok radikalisme dan terorisme, penting juga melakukan pendidikan penguatan wawasan kebangsaan dalam membangun rasa nasionalisme dan rasa memliki serta peduli terhadap NKRI kepada masyarakat sampai ke daerah-daerah," ujarnya.

Syarif juga menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk berperan aktif dalam menjaga stabilitas keamanan di republik ini.

"Bukan tidak mungkin di setiap daerah itu ada benih-benih radikalisme dan jejaring terorisme. Mereka akan melakukan provokasi, juga menakut-nakuti masyarakat untuk merusak stabilitas daerah dan negara kita. Oleh itu mari kita jaga bersama stabilitas NKRI. Jangan mudah terprovokasi," kata mantan Ketua PKC PMII Sulsel ini menandaskan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kronologi Penangkapan 20 Terduga Teroris

Barang bukti para terduga teroris yang ditangkap di Sulsel (Liputan6.com/Fauzan)
Barang bukti para terduga teroris yang ditangkap di Sulsel (Liputan6.com/Fauzan)

Operasi penangkapan 20 terduga teroris di Sulawesi Selatan pada Rabu (6/1/2021) oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror sempat diwarnai insiden baku tembak. Operasi penangkapan itu dilakukan disejumlah lokasi berbeda. 

Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, lokasi pertama berada di Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, paea Rabu (6/1/2021) sekitar pukul 04.00 Wita. Disana, Densus 88 Antiteror menangkap sembilan terduga teroris. 

"Lokasi pertama itu ada di Kabupaten Gowa," kata Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam kepada wartawan, Kamis (7/1/2021).  

Densus 88 Antiteror kemudian melanjutkan operasi penangkapan terduga teroris di Jalan Boulevard, Cluster Biru, kompleks perumahan Villa Mutiara Biru, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Bhiringkanaya, Kota Makassar. Di sana, tim gabungan berhasil mengamankan 10 terduga teroris. 

Dalam operasi penangkapan yang berlangsung sekitar pukul 06.00 Wita itu, para terduga teroris sempat melakukan perlawanan. Akibatnya dua terduga teroris yakni MR dan AS ditembak mati dan satu terduga teroris lainnya berinisial IW menderita luka tembak. 

"Dilakukan tindakan tegas terukur terhadap MR dan AS karena melawan dengan senjata tajam jenis parang dan senapan angin jenis PCP. Ada satu lagi masih dirawat karena menderita luka tembak," jelas Merdisyam. 

Tidak berhenti sampai disitu, Densus 88 Antiteror kemudian melanjutkan perburuannya hingga ke Dusun Taulo, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang. Disana, Densus 88 Antiteror berhasil mengamankan seorang terduga teroris berinisial RT alias AJ tanpa perlawanan. 

"Di Enrekang itu yang terakhir sehingga jumlahnya 20 orang," ucap Merdisyam. 

Dari rangkaian pengungkapan itu, Densus 88 Antiteror berhasil mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya sejumlah senapan angin jenis PCP, busur panah, bahan peledak, senjata tajam, buku-buku yang berkaitan dengan terorisme dan sejumlah pakaian.    

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya