Menag Yakini Peran Tokoh Agama Menciptakan Kerukunan di Tengah Masyarakat

Menurut Menag, keberagamaan yang rukun, damai, dan sejahtera adalah faktor penting tercapainya pembangunan nasional.

oleh Yopi Makdori diperbarui 24 Des 2020, 19:07 WIB
Diterbitkan 24 Des 2020, 19:07 WIB
menteri agama
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat memberikan sambutan dalam Pengukuhan Dewan Pimpinan MUI 2020-2025 di Jakarta, Kamis (24/12/2020). (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap peran Majelis Ulama Indonesia (MUI) lebih luas dan tegas dalam mengawal kerukunan di Indonesia. Harapan ini disampaikannya pada sambutan dalam Pengukuhan Dewan Pimpinan MUI 2020-2025 di Jakarta, Kamis (24/12/2020).

Menurut Yaqut, keberlangsungan pembangunan nasional banyak dipengaruhi oleh meningkatnya kualitas kehidupan umat beragama. Pembangunan tidak bisa berjalan lancar tanpa disertai terbangunnya kualitas kehidupan beragama. Keberagamaan yang rukun, damai, dan sejahtera adalah faktor penting tercapainya pembangunan nasional.

"Dalam konteks inilah, kita berharap peran MUI yang lebih luas dan tegas dalam mengawal kerukunan," tegasnya.

Ia meyakini bahwa peran tokoh agama begitu tegas dalam menciptakan kerukunan di tengah masyarakat. Di mana mereka dituntut untuk mengelola harmoni antarsesama.

"Saya percaya peran para tokoh agama, pimpinan ormas keagamaan, dan seluruh elemen bangsa sangat jelas dalam menciptakan kerukunan di tengah masyarakat. Inilah wajah Indonesia yang sangat kita cintai, sebuah warna keberagamaan yang begitu soft, menjadikan Indonesia kini sebagai rujukan dalam mengelola harmoni," katanya.

Yaqut menilai, MUI adalah pilar penting tegaknya NKRI. Sejarah mencatat, MUI lahir dan tumbuh memberi warna pembangunan nasional. MUI adalah bagian tak terpisahkan dari kemajuan bangsa. Karena itulah, eksistensinya akan selalu dijaga bersama dalam bingkai NKRI.

MUI, kata Yaqut, juga menjadi bagian dari wajah keberagamaan masyarakat Indonesia yang sangat santun. MUI adalah representasi dari relasi ulama dan umara yang saling menghormati dan mengisi. Ada banyak moment di mana keduanya saling mengisi, saling mengoreksi dan bahkan saling berbagi peran.

"Inilah relasi harmoni ulama dan umara yang harus kita jaga. Kita percaya sosok-sosok dalam MUI adalah para ulama terpilih yang tak diragukan lagi komitmen kebangsaannya," jelasnya.

"Kita percaya MUI merupakan Khadimul Ummah Shadiqul Hukumah atau Pelayan Umat dan Mitra Pemerintah. Seluruh bangsa Indonesia tentunya akan menanti peran MUI ke depan," sambungnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Buka Kerja Sama

Menteri yang juga Ketua Umum GP Ansor itu menegaskan bahwa pihaknya tak akan sungkan membuka kemitraan yang seluas-luasnya bersama MUI dalam membangun dan menjaga kerukunan. Kemenag juga telah menyiapkan beragam program pembangunan bidang agama.

"Tentu kami tak dapat menjalankannya sendirian. Perlu keterlibatan masyarakat, tokoh agama dan ormas Islam," tuturnya.

Menurutnya, persatuan di tengah masyarakat akan meneguhkan dakwah serta pembangunan.

"Persatuan akan semakin meneguhkan langkah kita dalam dakwah dan pembangunan. Karena itulah, kita harus terus bersinergi," tandasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya