Liputan6.com, Jakarta PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III menyebut jumlah penumpang pada musim Natal 2020 dan tahun baru 2021 (Nataru) masih stabil dan tidak mengalami lonjakan yang berarti. Sejak H-7 hingga H-1, Pelindo III mencatat sedikitnya 39 ribu orang telah melalui sejumlah pelabuhan di wilayah kerjanya di tujuh provinsi di Indonesia.
VP Corporate Communications Pelindo III R. Suryo Khasabu menyebut penumpang tertinggi tercatat di Pelabuhan Tenau Kupang. Tak kurang 8.400 orang telah melalui pelabuhan di wilayah timur Indonesia itu. Selanjutnya disusul Pelabuhan Tanjung Perak sebanyak 6.400 orang dan Pelabuhan Maumere sejumlah 3.000 orang.
Baca Juga
“Penumpang kapal laut pada musim Nataru kali ini mengalami penurunan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan musim tahun lalu dimana pada periode H-7 hingga H-1 tahun lalu jumlah penumpang mencapai 98 ribu orang,” terangnya, Kamis (24/12).
Advertisement
Suryo menyebut penurunan jumlah penumpang ini tak lepas dari kondisi pandemi Covid-19. Himbauan untuk tidak bepergian hingga sejumlah syarat bepergian yang ditetapkan oleh pemerintah menjadi pertimbangan bagi para calon penumpang untuk melakukan perjalanan.
Sejumlah pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo III juga terdapat pos koordinasi terpadu angkutan Nataru. Pos tersebut didukung oleh petugas dari berbagai instansi untuk menjamin kelancaran dan keamanan hingga ditegakkannya protokol kesehatan Covid-19. Pos tersebut akan beroperasi dari tanggal 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021.
“Beberapa fasilitas pendukung kami siapkan untuk terpenuhinya protokol kesehatan, mulai dari fasilitas untuk cuci tangan, cairan pembersih tangan (hand sanitizer), tempat pemeriksaan dokumen kesehatan, alat pengukur suhu tubuh, hingga petugas yang berkeliling untuk menegakkan protokol kesehatan,” lanjutnya.
Dessy Arwang salah seorang penumpang KM Sinabung tujuan Tanjung Perak - Sorong, Papua, mengatakan jika dirinya memilih pulang ke daerah asalnya untuk merayakan Natal bersama keluarga. Mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Surabaya itu memilih menggunakan kapal laut karena harga yang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan moda transportasi lainnya.
“Waktu tempuh sekitar 5 hari, saya akan beberapa bulan di Sorong karena kegiatan perkuliahan juga dilakukan secara daring,” katanya.
Sejumlah persyaratan yang ditetapkan sebagai dokumen perjalanan juga telah dipenuhi oleh Dessy. Dia menyebut hal itu bukan hanya sebagai formalitas namun juga upaya untuk saling melindungi baik antar penumpang maupun keluarga di kampung halaman.
Arus Petikemas Internasional
Menjelang perayaan Natal 2020 dan tahun 2021 arus petikemas ekspor-impor di Pelabuhan Tanjung Perak terpantau lancar. Tidak ada penumpukan barang di 2 terminal pelabuhan yang melayani petikemas internasional yakni Terminal Petikemas Surabaya dan Terminal Teluk Lamong. Arus petikemas internasional di Terminal Teluk Lamong hingga November 2020 tercatat mencapai 270.944 TEUs, sementara di Terminal Petikemas Surabaya tercatat sebanyak 1.164.854 TEUs.
“Jika kita bicara arus petikemas memang turun jika dibandingkan dengan tahun lalu, namun angka penurunan masih ada di angka 5-7 persen, jadi kami tetap beraktivitas seperti biasanya tentu dengan tetap mempehatikan protokol kesehatan,” tutup Suryo.
(*)