Isak Tangis Megawati di HUT PDIP dan Ucapan Terima Kasihnya

Megawati Soekarnoputri tak bisa menahan air mata saat mengenang pesan sang ayahanda yang juga Proklamator RI Sukarno.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 10 Jan 2021, 20:46 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2021, 20:46 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri Saat HUT PDIP.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat HUT PDIP ke 48. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri tak bisa menahan air mata saat mengenang pesan sang ayahanda yang juga Proklamator RI Sukarno.

Pesan dari ayahandanya, mengantar ke dalam kepedihan bagaimana dirinya bisa menjalankan politik kebangsaannya hingga saat ini.

Hal itu terjadi saat Megawati menyampaikan pidato politiknya secara virtual dalam rangka HUT Ke-48 PDI Perjuangan, Minggu (10/1/2021).

"Saudara-saudara, beberapa hari ini saya merenung. Saya mencoba menggali kembali lembar-lembar perjalanan kehidupan politik yang telah saya lewati. Perenungan spiritual itu mengantarkan saya pada memori terdalam tentang cita-citadan gagasan politik seorang lelaki, yang saya panggil Bapak Bung Karno," kata Megawati.

Megawati sempat diam sebelum melanjutkan pembicaraannya. Presiden Kelima RI itu pun terisak menangis.

"Bapak yang telah menempa saya sejak kecil, untuk hidup di jalan pengabdian kepada tanah air dan bangsa. Bapak mengatakan, 'Saya memohon kepada Allah Subhanahu Wataala, tetapkan-lah kecintaanku kepada tanah air dan bangsa, selalu menyala-nyala di dalam saya punya dada, sampai terbawa masuk ke dalam kubur saat Allah memanggilku pulang'," kata Megawati mengenang pesan Sukarno.

Dia menyatakan pesan ini pernah disampaikannya secara terbuka pada saat HUT Ke-47 PDI Perjuangan pada tahun lalu. Dia mengingat, setelah pernyataannya itu sebulan kemudian, Indonesia diguncang virus Covid-19.

"Bukan hanya Indonesia, tetapi juga dunia. Dunia dipaksa untuk masuk pada sebuah peradaban baru, yang justru seharusnya membuka mata batin, pikiran, dan jiwa kita," jelas dia.

"Inilah saatnya kita untuk benar-benar, konsisten, dan sungguh-sungguh menjalankan Pancasila. Pancasila jangan menjadi jargon. Bangsa ini sangat butuh Pancasila diimplementasikan," kata Megawati.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ucapan Terima Kasih dan Duka

Meski demikian, Megawati menyampaikan bela sungkawa yang mendalam bagi para tenaga kesehatan yang wafat dalam tugas pengabdian.

"Terima kasih bagi para tenaga kesehatan yang terus mengabdikan diri menyelamatkan rakyat dari paparan Covid-19. Terima kasih bagi para pengajar dan pendidik yang terus mengabdikan diri menerangi anak-anak dengan ilmu pengetahuan, meski dengan kendala teknis yang harus dihadapi," kata Megawati.

"Terima kasih pula bagi para petani, nelayan, pekerja di semua sektor dan UMKM yang tidak menyerah, terus berjuang menjaga ekonomi negara tetap berjalan. Doa dan perjuangan Ibu bersama kalian," tambah Megawati.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya