Doni Monardo Minta KPI Berani Umumkan Acara TV Tak Terapkan Prokes Covid-19

Doni Monardo meminta KPI membuat rilis setiap pekan mengenai daftar acara TV yang bandel dalam mematuhi prokes Covid-19.

oleh Yopi Makdori diperbarui 14 Jan 2021, 08:58 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2021, 08:56 WIB
Doni Monardo
Di Bandara Soetta, Tangerang, Selasa (29/12/2020), Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo sampaikan WNI atau WNA yang ingin karantina di hotel lain yang telah ditentukan pemerintah, biaya ditanggung bersangkutan. (Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk berani bersikap tegas mengumumkan stasiun televisi atau acara TV yang tak mengindahkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan penyebaran virus corona.

Doni Monardo meminta KPI membuat rilis setiap pekan mengenai daftar acara TV yang bandel dalam mematuhi prokes Covid-19.

"Saya harapkan KPI harus berani sekarang, berani mengumumkan setiap minggu dalam bentuk siaran pers, mana televisi dan siaran apa yang belum melaksanakan protokol kesehatan," kata Doni pada acara "Evaluasi Penerapan Protokol Kesehatan pada Lembaga Penyiaran" via daring, Rabu (13/1/2021).

Doni mengungkapkan, bahwa saat ini tren temuan kasus konfirmasi positif Covid-19 tak menunjukkan tanda-tanda menurun.

"Saya mohon maaf tidak ada lagi pilihan lain Bapak/Ibu semuanya. Hari ini kasus tadi sudah lebih dari 10 ribu orang, yang meninggal sudah lebih dari 300 orang," ucapnya.

Padahal menurut Doni, saat awal-awal pandemi Covid-19 menerpa Indonesia, angka temuan kasus mencapai puluhan saja masyarakat sudah heboh. Kini sudah menembus 11 ribu kasus, justru sebaliknya.

"Yang meninggal belasan saja kita sudah ribut, sekarang yang meninggal 300 orang per hari, reaksinya biasa saja sekarang," katanya.

"Apakah ini mau kita biarkan? Kasus ini 20 ribu, 30 ribu, 40 ribu? Seperti di Amerika sehari 200 ribu, tidak bisa Bapak/Ibu sekalian," lanjut Doni.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Doni Minta TV Ubah Tampilan Acara

Doni Monardo
Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo berharap pemberlakuan pembatasan kegiatan di Jawa dan Bali mulai 11-25 Januari 2021 bisa menekan angka kasus COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (7/1/2021). (Tim Komunikasi Satgas COVID-19)

Sebelumnya, meningkatnya angka temuan kasus Covid-19 membuat Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo meradang.

Dalam acara "Evaluasi Penerapan Protokol Kesehatan pada Lembaga Penyiaran" yang dihelat secara daring, Rabu (13/1/2021), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu meminta seluruh pihak untuk turut membantu pemerintah menanggulangi pandemi Covid-19 ini.

Ia meminta stasiun TV untuk mengubah tampilan acaranya agar mematuhi protokol kesehatan (prokes) pencegahan penularan Covid-19.

"Bapak/Ibu saya gak minta lama-lama paling enggak dua sampai tiga minggu saja kita ubah total penampilan kita di TV, terutama acara reality show yang melibatkan artis-artis idola masyarakat kita," tegas Doni.

Doni menjelaskan, masyarakat kerap meniru apa yang ditampilkan pada televisi. Karenanya jika acara-acara yang ditayangkan pada televisi banyak tak mengindahkan prokes, maka bakal ditiru oleh mereka.

"Dan ini tidak ada lagi cara lain bagi kami semua cara sudah dilakukan," tegasnya.

Doni mengungkap bahwa porsi media untuk menyukseskan sosialisasi pencegahan Covid-19 sebagian besar ditopang oleh media. Tak tanggung-tanggung menurut Doni angkanya mencapai 63 persen.

"Saya memohon dengan sangat seluruh penyelenggara, seluruh pimpinan media terutama TV yang mana 63 persen keberhasilan kita sosialisasi itu ada di media. Dan itu sejak bulan Maret setelah ada data survei 63 persen keberhasilan sosialisasi, edukasi ada di media," papar Doni.

Oleh karenanya, lanjut Doni jika saat sosialisasi pencegahan Covid-19 di masyarakat tak kuncung berhasil, maka Doni meminta media pun turut bertanggung jawab.

"Nah kalau sekarang program kita ini, sosialisasi belum berhasil ya mohon maaf media juga harus ikut bertanggung jawab menurut saya. Karena apa yang ditayangkan, apa yang disaksikan oleh publik yang mereka tahu itu mereka tidak peduli dengan proses," Doni menekankan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya