DVI Polri: 32 Korban Sriwijaya Air SJ 182 Telah Diserahkan ke Keluarga

Tim DVI Polri telah menyerahkan 32 korban pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ 182 ke pihak keluarga terhitung selama 13 hari operasi kemanusiaan.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 21 Jan 2021, 12:27 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2021, 12:25 WIB
FOTO: Jenazah Pertama Korban Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 Diserahkan ke Pihak Keluarga
Petugas membawa peti jenazah berisi korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 atas nama Okky Bisma menuju mobil ambulans saat serah terima kepada pihak keluarga di RS Polri, Jakarta, Kamis (14/1/2021). Okky Bisma menjadi korban pertama yang berhasil teridentifikasi. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Tim DVI Polri telah menyerahkan 32 korban pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ 182 ke pihak keluarga terhitung selama 13 hari operasi kemanusiaan. Sejauh ini, sudah ada 43 korban yang berhasil diidentifikasi.

"Sebanyak 43 korban yang telah kami identifikasi, 22 laki-laki dan 21 perempuan. Sebanyak 32 korban sudah diserahkan kepada keluarganya," tutur Komandan DVI Pusdokkes Polri Kombes Hery Wijatmoko di Rumah Sakit Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (21/1/2021).

Menurut Hery, pihaknya menerima 324 kantong jenazah berisikan body part dan 264 kantong properti. Adapun sampel DNA yang diterima dari keluarga korban Sriwijaya Air SJ 182 ada 438 sampel.

"Tim postmortem saat ini sedang menyelesaikan pemeriksaan properti. Cukup banyak," kata Hery.

Pada Rabu 20 Januari 2021, RS Polri Kramatjati, Jakarta kembali menyerahkan lima jenazah korban Sriwijaya Air ke keluarga. Salah satunya adalah mantan Ketua Umum HMI Mulyadi.

"Pada hari ini ada penyerahan jenazah sejumlah lima jenazah, atas nama yang pertama Grislend Gloria Natali, Mulyadi, Andi Syifa Kamila, Shinta, dan Kholisun," kata Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Asep Hendradiana di RS Polri Kramatjati. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Cuaca Buruk, Jarak Pandang Penyelam Hanya 20 Cm untuk Mencari Sriwijaya Air

FOTO: Operasi Pencarian dan Evakuasi Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Kembali Diperpanjang
Serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dikumpulkan di JICT II Tanjung Priok, Jakarta, Senin (18/1/2021). Kepala Basarnas Marsyda (Purn) Bagus Puruhitno menyatakan, operasi SAR gabungan pencarian dan pengevakuasian Sriwijaya Air SJ 182 diperpanjang tiga hari. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, Perwakilan Tim Penyelam Letnan Kolonel Laut Faruq Deddy, mengatakan timnya kesulitan mencari korban dan puing pesawat Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu. Selain ombak tinggi dan kecang, jarak pandang penyelam juga terbatas baik di atas atau di bawah air.

"Visibility penyelam terbatas di atas mau pun di bawah air," kata Faruq di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (21/1/2021).

Dia melanjutkan, dalam beberapa hari terakhir, jarak pandang hanya sekitar 10-20 cm saja, dengan ketinggian ombak hingga 2 meter.

"Bahkan sempat hanya 10-20 cm, gelombang juga tinggi sampai 2 meter, arus di bawah laut juga kuat jadi itu yang menghambat pencarian di situ," jelas dia.

Karena situasi yang tidak mendukung pencarian, Direktur Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Brigjen Rasman MS mengatakan tim SAR gabungan tidak akan memaksakan pencarian Sriwijaya Air jika cuaca masih buruk.

"Rekan kita di lapangan masih tidak ada yang turun dan kapal kita berlindung di tempat aman," jelas dia dalam kesempatan yang sama.

Diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ182 hilang kontak Pesawat hilang kontak pukul 14.40 WIB, sesaat setelah lepas landas pukul 14.36 WIB di sekitar perairan Kepulauan Seribu usai lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Sabtu sore, 9 Januari 2021.

Pesawat SJ 182 rute Jakarta - Pontianak ini mengangkut 62 orang yang terdiri dari 50 penumpang (terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi), 12 kru.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya