Cara Memasang Materai yang Benar dan Sah Secara Hukum, Ikuti Panduan Lengkap Ini

Pelajari cara memasang materai yang benar dan sah secara hukum. Panduan lengkap mulai dari pemilihan materai hingga penandatanganan dokumen.

oleh Shani Ramadhan Rasyid Diperbarui 09 Apr 2025, 01:06 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2025, 01:05 WIB
cara memasang materai
cara memasang materai ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Materai merupakan komponen penting dalam pengesahan berbagai dokumen resmi di Indonesia. Namun, banyak orang masih belum memahami cara memasang materai yang benar dan sah secara hukum. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang penggunaan materai, mulai dari definisi, jenis-jenis materai, hingga prosedur pemasangan yang tepat.

Definisi dan Fungsi Materai

Materai adalah label atau carik berbentuk tempel, elektronik, atau bentuk lainnya yang memiliki ciri khusus dan mengandung unsur pengaman. Materai dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukti pembayaran pajak atas dokumen. Fungsi utama materai antara lain:

  • Mengesahkan dokumen secara resmi
  • Memberikan kekuatan hukum pada dokumen
  • Membantu mengumpulkan pendapatan negara melalui pajak
  • Mencegah penyalahgunaan dan pemalsuan dokumen
  • Menjaga rekam jejak dokumen yang telah dikenai pajak
  • Menunjukkan komitmen terhadap ketentuan hukum yang berlaku

Penggunaan materai wajib pada berbagai jenis dokumen seperti surat perjanjian, akta notaris, surat berharga, kwitansi bernilai tinggi, dan dokumen-dokumen resmi lainnya. Dengan adanya materai, dokumen tersebut memiliki kekuatan hukum yang lebih kuat dan dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah di pengadilan.

Jenis-Jenis Materai yang Berlaku

Saat ini, terdapat dua jenis materai yang diakui dan berlaku di Indonesia:

1. Materai Tempel

Materai tempel merupakan bentuk konvensional yang sudah lama digunakan. Berbentuk kertas khusus dengan nominal tertentu yang ditempelkan pada dokumen. Sejak 1 Januari 2021, pemerintah menetapkan materai tempel dengan nilai Rp10.000 sebagai satu-satunya nominal yang berlaku.

2. Materai Elektronik (E-Materai)

Seiring perkembangan teknologi, pemerintah memperkenalkan materai elektronik atau e-materai. E-materai merupakan bentuk digital dari materai yang dapat dibubuhkan pada dokumen elektronik. Penggunaan e-materai semakin populer karena lebih praktis dan efisien, terutama untuk transaksi digital.

Baik materai tempel maupun e-materai memiliki kekuatan hukum yang sama. Pemilihan jenis materai tergantung pada bentuk dokumen dan preferensi pengguna. Namun, penting untuk memastikan bahwa materai yang digunakan adalah asli dan diperoleh dari sumber resmi yang terpercaya.

Prosedur Pemasangan Materai Tempel

Berikut adalah langkah-langkah detail untuk memasang materai tempel dengan benar:

1. Persiapan Dokumen

Pastikan dokumen yang akan ditandatangani sudah disiapkan dengan baik. Dokumen harus dalam kondisi bersih, tidak kusut, dan tidak ada noda atau kotoran pada permukaan yang akan ditempeli materai.

2. Pemilihan Lokasi Penempatan

Tentukan lokasi yang tepat untuk menempelkan materai. Umumnya, materai ditempatkan di bagian bawah dokumen, dekat dengan tempat tanda tangan. Pastikan area tersebut cukup luas dan tidak menutupi informasi penting dalam dokumen.

3. Persiapan Materai

Gunakan materai Rp10.000 yang masih baru dan belum pernah dipakai. Periksa keaslian materai dengan memperhatikan fitur-fitur keamanan seperti hologram dan tanda air.

4. Penempelan Materai

Basahi sedikit bagian belakang materai dengan air atau lem khusus. Jangan terlalu basah untuk menghindari kerusakan pada materai atau dokumen. Tempelkan materai pada lokasi yang telah ditentukan dengan hati-hati. Tekan perlahan dan rata agar materai menempel dengan sempurna.

5. Pengeringan

Biarkan materai mengering selama beberapa saat. Hindari menyentuh atau menggeser materai selama proses pengeringan untuk mencegah kerusakan atau pergeseran posisi.

6. Penandatanganan

Setelah materai kering, bubuhkan tanda tangan di atas materai. Pastikan sebagian tanda tangan berada di atas materai dan sebagian lagi di atas kertas dokumen. Cantumkan juga tanggal penandatanganan.

Penggunaan E-Materai pada Dokumen Elektronik

Prosedur penggunaan e-materai sedikit berbeda dengan materai tempel. Berikut langkah-langkahnya:

1. Pembelian E-Materai

Beli e-materai melalui platform resmi yang telah ditunjuk oleh pemerintah, seperti website e-meterai.co.id. Pastikan Anda telah memiliki akun terdaftar.

2. Persiapan Dokumen Digital

Siapkan dokumen elektronik yang akan diberi e-materai dalam format PDF.

3. Pembubuhan E-Materai

Masuk ke akun e-materai Anda dan pilih opsi pembubuhan e-materai. Unggah dokumen PDF yang telah disiapkan. Tentukan posisi e-materai pada dokumen, biasanya di sebelah area tanda tangan digital.

4. Verifikasi dan Konfirmasi

Periksa kembali posisi e-materai dan informasi dokumen. Konfirmasi pembubuhan e-materai jika semua sudah sesuai.

5. Penandatanganan Digital

Setelah e-materai terpasang, lakukan penandatanganan digital pada dokumen. Berbeda dengan materai tempel, tanda tangan digital tidak perlu tumpang tindih dengan e-materai.

6. Penyimpanan dan Distribusi

Simpan dokumen yang telah diberi e-materai dan ditandatangani secara digital. Dokumen ini dapat didistribusikan secara elektronik dan memiliki kekuatan hukum yang sama dengan dokumen bermaterai tempel.

Perbedaan Penggunaan Materai Tempel dan E-Materai

Meskipun memiliki fungsi yang sama, terdapat beberapa perbedaan signifikan antara penggunaan materai tempel dan e-materai:

Aspek Materai Tempel E-Materai
Bentuk Fisik Kertas khusus yang ditempelkan Digital, tidak berwujud fisik
Cara Pemasangan Ditempel manual pada dokumen Dibubuhkan secara digital
Penandatanganan Tanda tangan harus menyentuh materai Tanda tangan digital terpisah dari e-materai
Verifikasi Secara visual Melalui sistem elektronik
Penyimpanan Dokumen fisik Dokumen digital
Risiko Kerusakan Dapat rusak atau lepas Tidak ada risiko kerusakan fisik
Penggunaan Ulang Tidak dapat digunakan ulang Sistem mencegah penggunaan berulang

Tips Penggunaan Materai yang Efektif

Untuk memastikan penggunaan materai yang efektif dan sah secara hukum, perhatikan tips-tips berikut:

  • Selalu gunakan materai asli yang dibeli dari sumber resmi
  • Pastikan nominal materai sesuai dengan ketentuan terbaru (Rp10.000)
  • Jangan menggunakan materai yang sudah kadaluwarsa atau rusak
  • Hindari penggunaan ulang materai yang sudah pernah dipakai
  • Simpan dokumen bermaterai dengan baik untuk menghindari kerusakan
  • Untuk e-materai, pastikan sistem yang digunakan telah terintegrasi dengan PERURI
  • Lakukan verifikasi keabsahan e-materai secara berkala
  • Pahami jenis-jenis dokumen yang memerlukan materai sesuai peraturan

Sanksi Hukum Terkait Penyalahgunaan Materai

Penyalahgunaan materai dapat mengakibatkan sanksi hukum yang serius. Beberapa bentuk pelanggaran dan sanksinya antara lain:

  • Pemalsuan materai: Dapat dikenakan pidana penjara maksimal 7 tahun
  • Penggunaan materai palsu: Pidana penjara maksimal 6 tahun
  • Penggunaan ulang materai: Denda hingga Rp200 juta dan pidana penjara maksimal 3 tahun
  • Tidak menggunakan materai pada dokumen yang seharusnya bermaterai: Denda 200% dari nilai bea materai yang seharusnya dibayar

Oleh karena itu, penting untuk selalu mematuhi ketentuan penggunaan materai yang berlaku untuk menghindari konsekuensi hukum yang tidak diinginkan.

Pertanyaan Umum (FAQ) Seputar Penggunaan Materai

1. Apakah semua dokumen harus menggunakan materai?

Tidak semua dokumen memerlukan materai. Hanya dokumen-dokumen tertentu seperti surat perjanjian, akta notaris, dan dokumen bernilai tinggi yang wajib menggunakan materai sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Bagaimana jika terjadi kesalahan dalam penempelan materai?

Jika terjadi kesalahan, jangan mencoba melepas atau mengganti materai yang sudah ditempel. Sebaiknya buat ulang dokumen dan gunakan materai baru untuk menghindari keraguan atas keabsahan dokumen.

3. Apakah e-materai bisa digunakan untuk semua jenis dokumen elektronik?

E-materai dapat digunakan untuk berbagai jenis dokumen elektronik, namun pastikan bahwa jenis dokumen tersebut memang memerlukan materai sesuai peraturan yang berlaku.

4. Berapa lama masa berlaku materai?

Materai tidak memiliki masa berlaku spesifik, namun disarankan untuk menggunakan materai yang masih baru dan dalam kondisi baik untuk menghindari masalah keabsahan di kemudian hari.

5. Apakah dokumen tanpa materai tidak memiliki kekuatan hukum sama sekali?

Dokumen tanpa materai tetap memiliki kekuatan hukum, namun mungkin akan dikenakan denda jika seharusnya menggunakan materai. Dalam beberapa kasus, ketiadaan materai dapat mempengaruhi kekuatan pembuktian dokumen di pengadilan.

Kesimpulan

Penggunaan materai yang benar dan sah secara hukum merupakan aspek penting dalam pengesahan berbagai dokumen resmi di Indonesia. Dengan memahami prosedur pemasangan materai yang tepat, baik untuk materai tempel maupun e-materai, kita dapat memastikan keabsahan dokumen dan menghindari masalah hukum di kemudian hari. Penting untuk selalu mengikuti perkembangan peraturan terkait penggunaan materai dan memilih jenis materai yang sesuai dengan kebutuhan dan jenis dokumen yang digunakan. Dengan demikian, kita dapat berkontribusi pada tertib administrasi dan kepatuhan hukum dalam berbagai transaksi dan perjanjian resmi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya