KNKT Temukan Koordinat CVR Sriwijaya Air SJ 182

Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo mengungkap perkembangan pencarian Cockpit Voice Recorder atau CVR milik Pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 10 Feb 2021, 15:47 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2021, 15:47 WIB
Tim SAR Gabungan Temukan Kotak Hitam Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Kondisi Black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu diperlihatkan di Dermaga JICT, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Meski FDR sudah ditemukan, namun Cockpit Voice Recorder (CVR) masih dalam proses pencarian. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo mengungkap perkembangan pencarian Cockpit Voice Recorder atau CVR milik Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang mengalami kecelakaan pada 9 Januari 2021.

Menurut hasil investigasi KNKT selama 30 hari terakhir, dapat diketahui CVR saat ini telah terdeteksi lokasinya, hanya saja masih tertutup lumpur.

Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5

"Lokasi dari CVR, kemungkinan prediksi lokasinya sudah tengarai," ujar Nurcahyo saat jumpa pers daring, Rabu (10/2/2021)," yakin Nurcahyo saat jumpa pers daring, Rabu (10/2/2021).

Menurut dia, koordinat temuan lokasi CVR Sriwijaya Air, dipetakan melalui acuan titik ditemukannya Flight Data Recorder (FDR), ULB dari CVR dan electronic modul atau casing dari CVR.

"Dari temuan benda-benda itu kita menentukan prediksi lokasi dari CVR," jelas dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pembagian Dimensi Pencarian

Setelah dipetakan, ujar Nurcahyo, dimensinya pencarian ada di luas 25 X 25 meter. KNKT pun memetakan dengan membagi luas tersebut ke luas 5 X 5 meter, sehingga didapati lima kotak dimensi pencarian.

"Penyelam akan mencari kotak 1 kotak 2 sampai dengan selesai, karena dugaan kami CVR ini terdendam di bawah lumpur sehingga penyelam akan menggali, mencari manual, di wilayah yang telah dikotak-kotakkan tadi," beber Nurcahyo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya