Liputan6.com,Banyuwangi Akademi Penerbangan Indonesia (API) Banyuwangi, menyerahkan kotak hitam atau black box pesawat latih miliknya yang jatuh di perairan Gumuk Kantong, Muncar kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk kepentingan penyelidikan.
“Semuanya dikemas, dan tim KNKT akan melihat untuk penyelidikan. Karena mereka yang berhak membuka itu,” ujar Direktur API Banyuwangi Daniel Dewantoro Rumani, Kamis (6/2/2025).
Advertisement
Baca Juga
Selain black box KNKT juga akan memeriksa badan pesawat Cessna 172 SP dengan kode registrasi PK-BYK yang diproduksi pada tahun 2016. Proses evakuasi pesawat sangat penting untuk mencegah pesawat terseret arus, mengingat badan pesawat diperlukan untuk investigasi lebih lanjut.
Advertisement
Pesawat latih yang jatuh di perairan Gumuk Kantong, Muncar tersebut berhasil dievakuasi dan kembali ke API Banyuwangi pada hari Rabu (5/2/2025) pukul 02.00 WIB.
“Kondisi pesawat relatif utuh. Pesawat sudah di sini (API) dan disiapkan untuk penyelidikan dari KNKT,” tambah Diniel.
Terkiat dengan penyebab insiden pesawat jatuh tersebut, API Banyuwangi menyerahkan sepenuhnya kepada KNKT, yang dianggap sebagai pihak berwenang untuk memberikan penjelasan kepada publik.
Namun Diniel menegaskan bahwa latihan terbang yang dilakukan berlangsung dalam kondisi normal dan cuaca yang baik.
“Cuacanya cukup bagus. Kami sudah punya fight operation untuk monitor sebelum latihan di area pelatihan. Medannya bagus,” paparnya.
Daniel memastikan bahwa pesawat yang mendarat darurat tersebut layak terbang. Ia menyatakan bahwa Certificate of Airworthiness (CoA) pesawat latih itu masih berlaku hingga 20 Desember 2025.
Sementara itu, Certificate of Registration (CoR) yang berfungsi sebagai bukti pendaftaran pesawat udara berlaku hingga 8 Desember 2025, dengan asuransi pesawat yang berlaku hingga 22 November 2027.
“Semua pesawat yang dimiliki API Banyuwangi dalam keadaan valid, diasuransikan, dan maintenance secara rutin. Kita tidak melanggar peraturan jenderal perhubungan udara,” katanya.