Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menghadiri apel pelepasan Babinkamtibmas dan tenaga kesehatan dari Polri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan. Dalam kesempatan itu, dia membeberkan perlunya tenaga pelacak (tracer) virus Corona atau Covid-19 secara proporsional.
"Kami di Kementerian Kesehatan menyadari untuk tracing dibutuhkan 30 tracer untuk per 100 ribu penduduk dan harus tersebar di seluruh lokasi desa," tutur Budi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (10/2/2021).
Menurut Budi, dengan jumlah penduduk Indonesia sekitar 181 juta jiwa, maka dibutuhkan kira-kira 80 ribu tracer. Untuk itu, tenaga kesehatan dari TNI Polri akan sangat dibutuhkan dalam vaksinasi covid-19 dan pelacakan riwayat penyebaran Covid-19.
Advertisement
"Sekarang vaksin ini harus diberikan ke 181 juta rakyat Indonesia. Kalau masing masing disuntik dua kali, artinya mesti suntik 362 juta suntikan," jelas dia.
Â
Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1 Juta Suntik per Hari
Artinya, lanjut Budi, jika prosesnya dilakukan selama satu tahun penuh maka perlu ada satu juta kali suntik vaksin Covid-19 per harinya. Sebab itu butuh banyak tenaga kesehatan yang dapat bekerja sama membantu masyarakat melalui pandemi ini.
"Dan saya bersyukur saya mendengar teman-teman dari polri dan TNI, pertama tidak takut suntik, kedua punya skill untuk menyuntik. Jadi mudah-mudahan bisa membantu, pertama untuk strategi intelejennya, surveillance-nya sebagai tracer, kemudian yang kedua strategi untuk memukul musuhnya dengan menggunakan suntikan dalam bentuk strategi vaksinasi," Budi menandaskan.
Â
Advertisement