Lembaga Eijkman Khawatir Varian B117 Tidak Terdeteksi oleh Tes PCR

Hal ini karena pengaruh perubahan gen dalam varian B117 tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mar 2021, 20:53 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2021, 20:53 WIB
Eijkman
Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio. (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengumumkan telah menemukan 6 kasus mutasi varian baru Covid-19, yakni B117 di 5 provinsi di Indonesia. Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio khawatir sensitivitas tes PCR berpotensi menurun karena pengaruh perubahan gen dalam varian B117 itu. Seperti yang diketahui, sifat dari B117 dari Inggris itu berbeda dengan Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China.

"Karena ada perubahan di dalam gennya, maka dikhawatirkan diagnosis molekuler dengan PCR juga akan terganggu atau menurun sensitivitasnya. Dengan PCR tidak terdeteksi, jadi negatif (hasil tesnya. Padahal orang itu positif Covid-19). Itu yang kita khawatirkan," kata Amin saat konferensi pers 'Pemantauan Genomik Varian Baru SARS-Cov2 di Indonesia' yang disiarkan di YouTube BNPB, Jumat (12/3/2021).

Meskipun begitu, Amin mengatakan bahwa penurunan sensitivitasnya tidak signifikan. Sehingga menurutnya metode tes PCR di Indonesia masih bisa digunakan untuk mendeteksi Covid-19 dan belum perlu diubah metodenya.

"Dikhawatirkan memang ada penurunan (sensitivitas) tapi penurunannya belum signifikan. Jadi belum dianggap perlu untuk mengubah PCR-nya," ungkapnya.

Selain itu, Amin juga mengatakan, perubahan genom dalam B117 itu menyebabkan antibodi yang terbentuk setelah vaksinasi tidak lagi mengenali virus.

"Dikhawatirkan virus ini nanti tidak bisa dinetralisasi oleh antibodi setelah vaksinasi," jelasnya.

Saat ini, LBM Eijkman masih meneliti efek mutasi virus Corona dengan populasi warga yang sudah mendapat vaksinasi sebanyak dua dosis. Penelitian ini akan dijalankan secara acak.

"Kita sedang merencanakan untuk memantau seberapa tinggi kekebalan, sedang dipelajari kemungkinannya. Namun tidak seluruhnya yang vaksinasi diperiksa, secara random saja," ucapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Vaksin Covid-19 Efektif untuk Varian Baru

Meskipun begitu, dia meminta masyarakat Indonesia tidak perlu mengkahawatirkan keefektifan vaksin Covid-19 yang digunakan Indonesia saat ini. Karena kata dia, berdasarkan penelitian para ahli, vaksin Covid-19 masih efektif untuk mencegah penularan B117.

"Jadi vaksin-vaksin yang sekarang beredar itu dianggap masih efektif untuk B117," kata Amin.

Dia pun mendorong pemerintah untuk mempercepat program vaksinasi sebelum semakin banyak mutasi baru Covid-19. Di sisi lain, dia juga berharap masyarakat ikut mendukung program vaksinasi ini dengan tidak menolak untuk disuntik vaksin.

"Sebelum musuh (virus) berubah bentuk, ganti baju (bermutasi) dan sebagainya, sistem kekebalan kita harus segera dibentuk. Jadi jangan ditunda atau menolak (divaksin) lagi," pinta Amin.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya