Herzaky Demokrat: Sumber Dana KLB Tidak Mungkin Hasil Swadaya

Herzaky Mahendra Putra tak yakin bahwa helatan Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara menggunakan urunan mandiri.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mar 2021, 09:08 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2021, 09:08 WIB
Jumpa Pers Darmizal Cs, peserta KLB Demokrat Deli Serdang. ©2021 Merdeka.com
Jumpa Pers Darmizal Cs, peserta KLB Demokrat Deli Serdang. ©2021 Merdeka.com

Liputan6.com, Jakarta Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra tak yakin bahwa helatan Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara menggunakan urunan mandiri.

Dia meyakini, KLB Demokrat tersebut ada yang membiayainya.

"Ini enggak mungkin swadaya. Kalau mau swadaya cek aja itu penyelenggaranya siapa kekayaannya berapa," kata Herzaky, Sabtu (14/3/2021).

Namun, hingga saat ini belum mengetahui siapa sumber uang dari penyelenggara KLB Demokrat tersebut.

Menurut Herzaky, pihaknya hanya mendapatkan informasi bahwa uang tersebut diberikan oleh setiap koordinator wilayah kepada peserta KLB. Koordinator wilayah ini dijabat para mantan kader Demokrat.

"Yang dikasih adalah mereka itu dikasih ada koordinatornya ada penanggung jawabnya setiap daerah. Siapa yang megang derah tuh ada. Yang megang mantan-mantan kader kami," ujar Herzaky.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pengakuan Peserta KLB Demokrat

Salah satu peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat Deli Serdang, Sumatera Utara, Rahman Dontili mengaku telah menerima uang Rp 100 juta berkat mengikuti acara tersebut. Rahman merupakan Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara.

"Saya memang menerima uang 100 juta, tapi bukan berarti saya harus diam ketika melihat ketidakbenaran ini. Saya menerima 100 juta tapi tidak bisa diam, sehingga segera balik dari sana, saya coba menghubung DPP dan melaporkan karena masih mencintai Partai Demokrat ini," jelas Rahman dalam sebuah video yang diputar pada acara konferensi pers Partai Demokrat di Jakarta, Jumat (12/3/2021).

Ia mengaku sebelum bertandang ke lokasi acara, dirinya menginap dua malam di Jakarta. Kemudian pada tanggal 4 Maret atau sehari sebelum acar, ia telah berada di sana. Acara yang mestinya merupakan hajat internal partai itu, kata Rahman justru dihadiri oleh sembarang orang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya