Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, Indonesia saat ini sedang mengalami tantangan menguatnya arus konservatisme keagamaan yang menyebabkan intoleransi di masyarakat. Hal tersebut kata dia diakibatkan dari sosial media.
"Indonesia sebagaimana negara-negara lain menghadapi tantangan menguatnya arus konservatisme keagamaan, terutama akibat sosial media yang kuat di kalangan penduduk," kata Yaqut saat memberikan sambutan dalam acara Understanding Indonesia Muslims Culture dalam siaran daring, Sabtu (13/3/2021).
"Sebagian riset dari banyak lembaga menunjukkan ada gejala meningkatnya intoleransi," imbuh dia.
Advertisement
Walaupun demikian, Yaqut meminta agar seluruh pihak tidak khawatir. Sebab tren tersebut belum jadi arus utama masyarakat Indonesia.
Sementara itu, dia juga menyebutkan bahwa Kemenag selalu berupaya untuk bertanggung jawab pada kehidupan keagamaan. Salah satunya yaitu membuat kebijakan-kebijakan yang mempekuat kehidupan beragama lebih harmonis.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
3 Kebijakan Utama
Lebih lanjut, Yaqut menuturkan, pihaknya telah menetapkan dan memprioritaskan tiga kebijakan utama. "Pertama peningkatan keagamaan yang lebih berkualitas, lebih baik dan merata untuk semua masyarakat Indonesia," katanya.
Kemudian yang kedua penguatan moderasi beragama yang bertujuan untuk menghadirkan kehidupan beragama lebih moderat. Selanjutnya tansformasi digital sebagai proses adaptasi kepentingan agama dengan informasi digital.
Reporter: Intan Umbari Prihatin/Merdeka.com
Advertisement