Top 3 News: Komnas Perempuan Apresiasi RUU PKS Masuk Prolegnas 2021

Komnas Perempuan mendorong DPR membahas RUU PKS tersebut dan selanjutnya disahkan menjadi undang-undang.

oleh RinaldoMaria FloraDelvira HutabaratYopi Makdori diperbarui 26 Mar 2021, 07:43 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2021, 07:42 WIB
DPR Bersolek Jelang Sidang Tahunan dan Perayaan Kemerdekaan
Petugas membersihkan area depan Gedung MPR/DPR/DPD yang meliputi Kolam, Halaman, Lobi gedung Nusantara Jakarta, Rabu (29/7/2020). Menjelang bulan Agustus yang juga Perayaan Kemerdekaan RI, Parlemen bersolek menyambut sidang Tahunan yang diselenggarakan 14 Agustus 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Komnas Perempuan mengapresiasi langkah DPR yang telah memasukkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2021. Berita ini menjadi terpopuler pertama di top 3 news, Kamis, 25 Maret 2021.

Menurut Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani, hal yang paling krusial mengapa RUU PKS tersebut perlu segera dibahas untuk mengurangi hingga mencegah tindak kekerasan terhadap perempuan. 

Namun, pandangan berbeda diungkap oleh Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah. Menurutnya untuk saat ini RUU PKS bukanlah sesuatu yang sifatnya urgensi untuk dibahas. Dia berpandangan RUU PKS diwarnai demi pencitraan politik.

Berita terpopuler lainnya datang dari kisruh di tubuh Partai Demokrat yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan kubu versi Kongres Luar Biasa (KLB) yang dipimpin Moeldoko.

Konfrensi pers di Sport Center Wisma Atlet Hambalang, Bogor, Jawa Barat yang belum lama ini digelar Demokrat KLB Sumut mendapat tanggapan dari kader Demokrat kubu AHY.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai, konfrensi yang akan digelar Moeldoko sebagai bentuk frustasi sekaligus pengalihan isu dari deretan upaya kader KLB Sumut yang dianggap gagal.

Pertama soal akan memasukkan berkas ke Kemenkumham, lalu laporan Marzuki Alie terhadap AHY ke Bareskrim Polri yang ditolak. 

Lantas, apa alasan Demokrat kubu Moeldoko memilih Hambalang sebagai lokasi untuk menggelar konfrensi pers? KLB Sumut ingin mendorong Presiden Jokowi melanjutkan proyek Hambalang. 

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Kamis, 25 Maret 2021

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. HEADLINE: RUU Penghapusan Kekerasan Seksual Masuk Prolegnas 2021, Masih Pro-Kontra?

DPR Bersolek Jelang Sidang Tahunan dan Perayaan Kemerdekaan
Petugas membersihkan area depan Gedung MPR/DPR/DPD yang meliputi Kolam, Halaman, Lobi gedung Nusantara Jakarta, Rabu (29/7/2020). Menjelang bulan Agustus yang juga Perayaan Kemerdekaan RI, Parlemen bersolek menyambut sidang Tahunan yang diselenggarakan 14 Agustus 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dalam rapat paripurna yang berlangsung pada Selasa 23 Maret 2021, Ketua Baleg Supratman Andi Agtas menyampaikan laporan Baleg terkait pembahasan Program Legislasi Nasional (prolegnas) yang disetujui DPR dan Pemberintah. Ada 33 RUU yang masuk dalam Prolegnas Prioritas 2021, termasuk di antaranya RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS).

Pimpinan sidang, Sufmi Dasco Ahmad lantas menanyakan pada anggota persetujuan terkait laporan Baleg untuk penetapan Prolegnas RUU 2021.

Ketuk palu pimpinan sidang paripurna itu mendapat apresiasi dari Komnas Perempuan. Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani mendorong agar RUU ini segera dibahas.

"Sudah saatnya dibahas dan ditetapkan. Kami berharap Baleg akan mengawal pembahasan ini dengan sungguh-sungguh dan memperhitungkan kepentingan korban sebagai yang utama," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (24/3/2021).

Dia menampik kabar jika RUU PKS ini jadi celah melegalkan praktik yang bertentangan dengan agama. Karena memang konstruksi hukumnya berbeda.

 

Selengkapnya...

2. Demokrat Sebut Jumpa Pers Kubu KLB di Hambalang sebagai Bentuk Frustrasi

FOTO: AHY Berikan Tanggapan Terkait KLB Demokrat
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat konferensi pers terkait KLB Partai Demokrat di DPP Pusat Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (5/3/2021). AHY menyebut acara yang diklaim sebagai KLB Demokrat di Deliserdang ilegal. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Partai Demokrat (PD) menganggap jumpa pers kubu versi Kongres Luar Biasa (KLB) yang dipimpin Moeldoko di lokasi proyek Wisma Atlet Hambalang, Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat merupakan bentuk frustrasi.

"Partai Demokrat menegaskan bahwa konferensi pers ini merupakan bentuk frustrasi dan upaya menutupi rasa malu kepada peserta KLB abal-abal dan khalayak luas," ujar Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/3/2021).

Menurutnya, PD versi KLB ingin mengalihkan isu dari rentetan upayanya dua pekan terakhir yang dianggap gagal.

"Pertama, katanya pasca-KLB abal-abal akan segera memasukkan berkas ke Kemenkumham. Faktanya, butuh waktu lebih dari seminggu untuk mengajukan. Kedua, laporan Marzuki Alie ke Bareskrim Polri ditolak. Ketiga, laporan Moeldoko ke Polda Metro Jaya juga ditolak. Terakhir, gugatan Marzuki Alie dan kawan-kawan ke PN dicabut karena ketidakyakinan mereka terhadap legal standing," ujar Herzaky.

Namun, ia menyebutkan bahwa partainya akan tetap fokus pada beberapa poin, seperti menunggu sikap Kemenkumham menggugurkan permohonan PD versi KLB.

 

Selengkapnya...

3. Demokrat Kubu Moeldoko Minta Jokowi Lanjutkan Proyek Wisma Atlet Hambalang

KLB demokrat
KLB Demokrat Deli Serdang Sumut. (Liputan6.com)

Partai Demokrat kubu Moeldoko menyebut kasus Hambalang menjadi penyebab partai berlambang bintang mercy itu hancur. Karena itu, Inisiator Demokrat hasil Konferensi Luar Biasa (KLB), Darmizal mengatakan kasus Hambalang harus diungkap selagi ada kesempatan.

"Lebih baik kita mengungkap di awal-awal, mumpung ada kesempatan untuk memperbaiki. Daripada nanti busuknya sudah menyebar ke mana-mana,” ujar Darmizal di Bukit Hambalang, Kamis (25/3/2021).

Damrizal mendorong agar Presiden Jokowi melanjutkan proyek Hambalang, dengan demikian harapannya proyek tersebut tidak sia-sia.

Selain itu, Darmizal menyebut Demokrat pasti tetap berjaya apabila tidak ada kasus Hambalang. Dia mendorong agar kader Demokrat yang terlibat kasus Hambalang, selain Anas Urbaningrum juga diungkap.

 

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya