Bantu Korban Banjir di Flores Timur, Warga Adonara Bikin Jembatan Darurat

Hal terkait diungkap oleh Camat Adonara Tirum Damianus Wuran

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 05 Apr 2021, 10:43 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2021, 21:17 WIB
Banjir Bandang melanda Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (4/4/2021).
Banjir Bandang melanda Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (4/4/2021). (Foto: Dokumentasi BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Camat Adonara Timur Damianus Wuran mengatakan, warganya yang bermukim di Waiwerang dan sekitarnya secara bergotong-royong membangun jembatan darurat untuk mendukung proses evakuasi korban banjir bandang di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hal itu dilakukan semata untuk mendukung proses evakuasi korban banjir bandang yang terjadi di daerah itu pada Minggu (4/4) dini hari WITA.

"Jembatan darurat yang dibangun warga ini telah mempermudah evakuasi korban meninggal yang ditemukan untuk sementara ini sebanyak tiga orang," kata Damianus seperti dikutip dari Antara, Minggu (4/4/2021).

Damianus  mengatakan, jembatan darurat itu dibangun para warga sekitar setelah akses jembatan utama yang menghubungkan wilayah Waiwerang dengan Waiburak terputus total akibat diterjang banjir bandang yang berisi aliran lumpur dan membawa serta kayu juga batuan besar.

Damianus menambahkan, menurut data dimilikinya, jumlah korban yang teridentifikasi akibat bencana ini adalah enam orang. Tiga orang ditemukan meninggal dan tiga lainnya masih dalam proses pencarian.

“Upaya pencarian dan evakuasi korban saat ini terus berlangsung dengan mengandalkan tenaga manusia baik dari pemerintah daerah bersama warga,” terang dia.

Damianus  mengungkap, saat ini belum ada dukungan alat berat untuk membantu pencarian karena persediaan alat tersebut masih terbatas dan diprioritaskan pada titik lain di Pulau Adonara yang juga mengalami bencana banjir serupa, seperti di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng.

"Jadi kita masih sesuaikan kondisi yang ada di lapangan meskipun memang pencarian korban sangat sulit pada area timbunan lumpur," jelas dia.

Namun demikian, Damianus memastikan, dengan keterbatasan fasilitas saat ini, upaya identifikasi dan pencarian masih terus berlangsung. Dia juga memastikan kepada para korban selamat yang hanya menyisakan pakaian di badan dapat diberikan penanganan darurat berupa layanan kesehatan, makanan, tempat istirahat, dan sebagainya.

"Kita sudah koordinasi dengan puskesmas di Waiwerang untuk menyiagakan layanan kesehatan bagi para korban (banjir bandang) yang selamat," katanya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Pemerintah Daerah Turun Tangan

Banjir dan Longsor di Flores
Foto: Ola Keda/ Liputan6.com

Damianus mengakui, dampak banjir bandang di daerah saat ini cukup parah. Selain menelan korban jiwa, banyak rumah yang rusak total, kendaraan, dan barang berharga lainnya hanyut dibawa banjir.

“Pemerintah daerah tengah berupaya menangani korban yang terdampak melalui pembentukan posko untuk memastikan penanganan darurat bencana,” dia menandasi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya