BMKG Ingatkan Siklon Tropis Seroja Bisa Picu Gelombang Mirip Tsunami

BMKG menyatakan, siklon tropis Seroja yang mengakibatkan banjir di Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah bergerak menjauhi Indonesia.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 06 Apr 2021, 14:26 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2021, 14:24 WIB
DPR Minta Penjelasan Pemerintah Terkait Jatuhnya Lion Air PK-LQP
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat rapat kerja (raker) dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/11). Rapat membahas berbagai hal mengenai jatuhnya Lion Air PK-LQP. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, siklon tropis Seroja yang mengakibatkan banjir di Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah bergerak menjauhi Indonesia. Namun, dia mengingatkan adanya gelombang tinggi seperti tsunami akibat siklon tropis Seroja.

Saat ini, kecepatan siklon tropis Seroja berada di 110 kilometer per jam dan akan semakin meningkat sampai 130 kilometer per jam. Kendati begitu, dampak siklon akan melemah karena sudah bergerak menjauh ke arah barat daya.

"Dampak yang terjadi hari ini hingga sekitar tanggal 7 (April) itu adalah sangat dirasakan. Selain hujan lebat, tapi juga angin yang kencang dan gelombang tinggi. Yang dikhawatirkan, ini mirip tsunami. Jadi gelombang tingginya itu masuk ke barat," kata Dwikorita dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (6/4/2021).

Menurut dia, gelombang tersebut memang tak sama dan tidak sekuat tsunami namun akan masuk ke daratan serta dapat merusak. Ketinggian gelombang yang akan terjadi di NTT diprediksi mencapai 4-6 meter.

"Di perairan di Nusa Tenggara Timur, di Flores, di Laut Sawu di Perairan Selatan Pulau Sumba ini dapat mencapai 4-6 meter gelombang tersebut. Sehingga ini yang perlu diwaspadai juga di perairan dan lautan," kata Dwikorita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Siklon Tropis Seroja di NTT Tak Lazim dan Sangat Dahsyat

Kondisi Lembata NTT usai Terjangan Banjir Bandang
Sebuah kendaraan rusak terendam air banjir setelah banjir bandang di Ile Ape, di Pulau Lembata, provinsi Nusa Tenggara Timur, Minggu (4/5/2021). NTT diterjang banjir bandang dan tanah longsor pada Minggu dini hari, 4 April 2021, sekitar pukul 01.00 WITA. (AP Photo/Ricko Wawo)

Dia menjelaskan, siklon tropis Seroja yang terjadi di NTT memanglah tak lazim dan sangat dahsyat. Pasalnya, siklon siklon kali ini masuk ke daratan sehingga menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah wilayah di NTT.

"Yang saat ini mulai berkembang saja sudah kena pulau dan itulah yang membuat lebih dahsyat. Bayangkan kecepatannya saat terbentuk bisa sampai pusarannya 85 km per jam," tutur dia.

Banjir bandang telah menerjang dua desa di Flores Timur pada Minggu (4/4/2021) pukul 01.00 WITA. Selain itu, beberapa wilayah lainnya di NTT juga mengalami hal serupa.

Banjir bandang yang dipicu intensitas hujan tinggi itu menerjang antara lain Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya