Menlu Iran: Suriah Tak Perlu Dicampuri Asing

Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi menekankan penyelesaian damai konflik itu dan menolak adanya intervensi asing di Suriah.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Nov 2012, 12:04 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2012, 12:04 WIB
menlu-iran-141119b.jpg
Liputan6.com, Teheran: Konflik berkepanjangan di Suriah menjadi perhatian publik internasional. Banyak negara luar berusaha ikut campur mendamaikan bentrokan antara militer pemerintah dan pasukan pemberontak di Suriah. Namun Iran tidak melihat untungnya asing mencampuri Suriah.

Menlu Iran Ali Akbar Salehi menekankan tidak perlu ada campur tangan asing untuk menyelesaikan konflik Suriah. Rakyat Suriah dinilai lebih mengetahui kesejahteraan mereka sendiri dibandingkan orang asing.

Hal tersebut diutarakan dia usai menghadiri hari pertama Pertemuan Dialog Nasional Suriah di Teheran, Senin (19/11/2012). Pertemuan ini dihadiri 200 wakil politik dari berbagai kelompok suku, kelompok minoritas dan oposisi Suriah, bersama wakil pemerintah dan parlemen negeri tersebut.

"Kedaulatan rakyat, keutuhan wilayah Suriah perlu dihormati," kata Salehi seperti dilansir Xinhua.

Para peserta yang menghadiri pertemuan tersebut, tutur dia, mengutuk penggunaan senjata yang telah menyulut kerusuhan Suriah hingga ke tahap tak terkendali. Oleh karena itu, pemantauan perbatasan Suriah adalah salah satu mekanisme untuk mencegah penyelundupan senjata ke dalam negara Teluk tersebut.

Selain itu, menurut Salehi, para peserta dalam pertemuan tersebut juga menyerukan adanya pembaharuan yang sudah dijanjikan pemerintah Suriah. Mereka juga sepakat mengenai pembentukan satu komite untuk menindaklanjuti dialog nasional Suriah dan menyampaikannya kepada pihak oposisi yang tidak menghadiri pertemuan Teheran itu.

"Peran Republik Islam Iran hanya membantu rakyat Suriah dengan memfasilitasi upaya membawa oposisi dan pemerintah Suriah ke meja perundingan," jelas Salehi.

Sebelumnya, Iran menyatakan berusaha mencari penyelesaian damai bagi krisis Suriah. Namun negara Persia ini sama sekali tidak bermaksud mencampuri urusan dalam negeri Suriah. (ANT/RZK)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya