Liputan6.com, Jakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan, dari penambahan 5.582 kasus Covid-19 pada Minggu 20 Juni 2021, ada 879 anak di bawah 18 tahun yang dinyatakan terkonfirmasi positif virus Corona.
Sebanyak 655 anak yang terpapar Covid-19 tersebut berusia 6-18 tahun dan 224 kasus dengan usia 0-5 tahun.
Baca Juga
"4.261 kasus adalah usia 19-59 tahun, dan 442 kasus adalah usia 60 tahun ke atas," ucap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia dalam keterangan tertulis, Senin (21/6/2021).
Advertisement
Dwi pun mengimbau agar masyarakat tidak membawa anak-anak saat beraktivitas di luar rumah. Sebab saat ini tren kasus Covid-19 untuk anak-anak di bawah 18 tahun mengalami peningkatan.
"Untuk itu, kami mengingatkan warga untuk menghindari keluar rumah membawa anak-anak," kata dia.
Sementara itu, data penambahan 5.582 kasus Covid-19Â pada Minggu 20 Juni 2021, paling tinggi berasal dari wilayah Jakarta Timur, yaitu 1.562 kasus. Kemudian ada wilayah Jakarta Barat 1.220 kasus.
"Kepulauan Seribu 7 kasus, Jakarta Pusat 669 kasus, Jakarta Selatan 1.082 kasus, dan Jakarta Utara 1.042 kasus," kata Dwi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Anies Minta Warga di Rumah Saja pada Akhir Pekan
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warga agar memanfaatkan libur akhir pekan di rumah saja dan mengurangi bepergian, demi mengurangi potensi penularan Covid-19.
Apalagi, kata Anies, kapasitas ruang isolasi di rumah sakit di Jakarta kian menipis. "Kita tahu sekarang kapasitas di rumah sakit sudah makin terbatas. Jangan sampai tertular. Hindari bepergian yang tidak perlu. Nanti menyesal," ujar Anies lewat akun instagramnya, Sabtu 19 Juni 2021.
Meski meminta warga di rumah saja, Anies tidak melarang kelur rumah apabila untuk berolahraga.
"Saya mengajak semuanya di rumah saja. Mungkin ada yang bertanya, boleh-tidak olahraga? Ya bisa. Olahraga bisa bersepeda, bisa lari, bisa jalan, yang penting jangan berkerumun," kata dia.
Ia menyebut yang menjadi masalah bukan olahraganya melainkan aktivitas berkumpul bersama usai berolahraga.
"Sering masalahnya kalau olahraga bukan olahraganya, tapi sesudah olahraga nya, lalu berkerumun. Nah, ini yang harus dihindari," tandas Anies.
Advertisement