Mahfud Md: Masih Ada Kalangan Dokter yang Tak Percaya Masker dan Vaksin

Namun, Mahfud mengatakan segala sesuatu yang diberikan dan diturunkan oleh Tuhan pasti selalu ada hikmah di dalamnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jun 2021, 18:46 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2021, 18:46 WIB
Mahfud MD
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam), Mahfud Md. (Foto: Delvira Hutabarat/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengakui hingga saat ini masih ada kelompok tertentu yang tidak percaya dengan adanya pandemi Covid-19. Salah satunya kalangan dokter yang tidak percaya dengan penggunaan masker dan vaksinasi untuk atasi pandemi Covid-19.

"Di kalangan dokter saja sampai hari ini masih ada yang tidak percaya masker itu. Tidak percaya masker itu nanti hilang sendiri. Ada yang mengatakan nggak perlu vaksin, seorang dokter masih ada yang mengatakan gitu-gitu," kata Mahfud dalam diskusi virtual Ekonomi dan Politik, Sabtu (26/6/2021).

Tidak hanya dari kalangan dokter. Ada pula kata Mahfud yang berbeda pendapat tentang menyikapi masalah pandemi dari kalangan sosiolog. Mereka memperdebatkan invermectin dilarang termasuk persoalan perlu atau tidaknya menerapkan lockdown.

"Perbedaan dalam menyikapi pandemi itu bukan hanya terjadi di kalangan masyarakat. Ini persoalan kita," bebernya.

Walaupun demikian Mahfud menilai pandemi kali ini adalah sebuah hikmah. Sebab segala sesuatu yang diberikan dan diturunkan oleh Tuhan pasti selalu ada hikmah di dalamnya.

"Kalau kita orang beragama itu selalu mengatakan segala sesuatu yang diturunkan oleh Tuhan yang dilimpahkan oleh Tuhan kepada manusia itu selalu ada hikmahnya, di samping masalah yang rumit tadi banyak hikmah yang yang bisa kita ambil," ungkap dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Dipaksa Berinovasi

Salah satu hikmahnya kata Mahfud yaitu anak-anak sekolah yang sebelumnya belajar melalui tatap muka, kini diharuskan untuk mengenal teknologi. Seluruh pihak kata Mahfud dipaksa berinovasi.

"Memang agak menyedihkan anak-anak yang belajar secara virtual kalau anak-anak harus dia didampingi orang. Bagaimana cara-cara virtual itu dan sebagainya tetapi tentu ada hikmah dari itu menimbulkan ide bahwa mari kita kembangkan belajar pendidikan secara virtual," ungkapnya.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya