Polda Papua Kirim 2 Regu Brimob Bantu Amankan Yalimo

Meski situasi kamtibmas di wilayah itu sudah relatif kondusif, personel TNI/Polri masih berjaga-jaga.

oleh Rinaldo diperbarui 01 Jul 2021, 07:54 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2021, 07:54 WIB
Massa membakar sejumlah kantor pemerintahan mulai dari Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga DPRD Yalimo, imbas kekecewaan atas hasil sidang Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Pilkada Kabupaten Yalimo.
Massa membakar sejumlah kantor pemerintahan mulai dari Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga DPRD Yalimo, imbas kekecewaan atas hasil sidang Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Pilkada Kabupaten Yalimo.

Liputan6.com, Jakarta Kepolisian Daerah Papua mengirim dua regu Brimob untuk membantu Polres Yalimo mengamankan wilayahnya akibat aksi pembakaran oleh massa pendukung Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Yalimo Erdi Dabi-Jhon Wilil.

"Saat ini anggota Brimob sudah digeser ke Elelim, ibu kota Kabupaten Yalimo dengan pesawat," kata Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri di Jayapura, Rabu (30/6/2021).

Untuk jalan darat, kata Kapolda, belum dapat dilalui karena ada jembatan yang dibakar. Selain itu, massa menebang pohon, kemudian membentangkannya di tengah jalan sehingga menyulitkan untuk mencapai Yalimo.

Meski situasi kamtibmas di wilayah itu sudah relatif kondusif, personel TNI/Polri masih berjaga-jaga. Kapolda mengakui aksi pembakaran oleh pendukung paslon nomor urut 01 pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Yalimo di luar perkiraan.

Dikutip dari Antara, awalnya masyarakat menonton jalannya sidang putusan sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK). Setelah pembacaan amar putusan, massa marah hingga melakukan aksi pembakaran sejumlah gedung fasilitas pemerintahan dan umum.

Massa di Kabupaten Yalimo melakukan aksi pembakaran terhadap delapan kantor pemerintahan sebagai reaksi dari diskualifikasi pasangan Erdi Dabi-Jhon Wilil oleh MK pada persidangan Selasa (29/6/2021) lalu.

Diakui pula ada kesalahan prediksi yang dibuat Polres Yalimo karena aparat keamanan meyakini pasangan Erdi Dabi-Jhon Wilil akan menang di MK sehingga tidak akan ada reaksi berlebihan dari pendukungnya.

"Kapolres percaya tidak akan ada masalah sehingga mengembalikan BKO yang ada di Yalimo hingga personel TNI/Polri di kabupaten ini hanya 103 personel, sebanyak 40 personel di antaranya adalah anggota Polres Yalimo," kata Irjen Pol. Fakhiri.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Segera Jalin Komunikasi

Upaya meredam aksi susulan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Erdi Dabi serta tokoh masyarakat dan agama di Yalimo.

"Mudah-mudahan situasi kamtibmas segera kembali kondusif," kata Kapolda Papua Irjen Pol. Fakhiri.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya