Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajarannya untuk memfokuskan percepatan vaksinasi Covid-19 di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten. Pasalnya, jumlah suntikan vaksin di tiga provinsi tersebut masih sangat rendah.
"Menurut saya tiga, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten, karena ini baru 12 persen. Jawa Barat baru 12 persen, Jawa Tengah 14 persen, Banten 14 persen," kata Jokowi dalam rapat terbatas seperti yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (17/7/2021).
Baca Juga
Menurut dia, angka ini sangat jauh dari capaian vaksinasi Covid-19 yang telah dilakukan DKI Jakarta sebesar 72 persen dan Bali 82 persen. Untuk itu, Jokowi meminta agar vaksinasi di tiga provinsi tersebut dipercepat sehingga herd immunity atau kekebalan komunal di Pulau Jawa bisa terbentuk pada Agustus 2021.
Advertisement
"Sehingga Jawa segera masuk ke herd immunity. Jadi, kita harapkan di bulan Agustus akhir atau paling lambat pertengahan September," ujar Jokowi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jangan Tumpuk Vaksin
Jokowi juga memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk mempercepat vaksinasi dengan menghabiskan stok vaksin yang tersedia. Pasalnya, kata dia, vaksinasi adalah salah satu kunci dalam penanganan pandemi Covid-19.
"Sekali lagi, tidak usah ada stok. Stoknya itu yang ada hanya di Bio Farma. Yang lain-lain cepat habiskan, cepat habiskan, sehingga ada kecepatan," jelas Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa pemerintah sudah mendistribusikan 75 juta dosis vaksin Covid-19 ke seluruh daerah di Indonesia. Hingga kini, total ada 56 juta dosis vaksin yang telah digunakan untuk vaksinasi dosis pertama kepada 40 juta orang.
"Sisanya suntik kedua. Jadi dari 75 juta sisa di stok ada 19 juta dosis," ucap Budi dalam konferensi pers usai rapat bersama Presiden Jokowi, Jumat (16/7/2021).
Budi mengatakan bahwa Indonesia akan kembali kedatangan bahan baku vaksin Covid-19. Sebanyak 30 juta dosis vaksin akan tiba di Indonesia pada Agustus 2021.
"Jadi arahan Bapak Presiden yang pertama terkait vaksinasi agar nanti seluruh pemda, TNI-Polri segera memanfaatkan stok yang ada di daerah-daerah sebanyak 19 juta dosis vaksin ini," tutur Budi.
Advertisement