Jokowi: Penyaluran Bansos Jangan Sampai Telat, Jangan Ragu karena Kita Tidak Mencuri

Jokowi juga mengingatkan Mensos dan Kepala Bulog untuk tidak ragu-ragu dalam menyalurkan bantuan kepada masyarakat.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 17 Jul 2021, 20:02 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2021, 20:02 WIB
Jokowi
Presiden Jokowi saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Informal Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) yang digelar secara virtual Jumat, 16 Juli 2021. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma untuk mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Jokowi meminta agar bantuan beras dan sembako untuk masyarakat dapat cair pekan ini. 

"Saya minta jangan sampai terlambat baik itu PKH, BLT Desa, baik itu bansos tunai, jangan ada yang terlambat dan yang paling penting lagi bantuan beras, bantuan sembako. Minggu ini harus keluar. Percepat, betul-betul dipercepat," kata Jokowi dalam rapat terbatas seperti yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (17/7/2021).

Dia juga mengingatkan Mensos dan Kepala Bulog untuk tidak ragu-ragu dalam menyalurkan bantuan kepada masyarakat. Terlebih, saat ini mobilitas masyarakat terbatas karena kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.

"Saya minta Kepala Bulog, terutama Mensos jangan ragu-ragu karena prinsipnya adalah yang paling penting kita ini enggak nyuri, enggak ngambil. Prosedurnya tolong dampingi BPKP," ujar Jokowi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Minta Tambah Anggaran untuk Paket Obat Covid-19

Selain itu, Jokowi memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani menambah anggaran untuk pemberian paket obat Covid-19 gratis untuk pasien isolasi mandiri. Pasalnya, dia ingin paket obat gratis ditingkatkan menjadi 2.000.000 paket.

"Tolong karena kemarin rencananya tahap pertama 300 (ribu) , tahap kedua 300 (ribu) berarti hanya 600 ribu. Saya minta Bu Menkeu disiapkan paling tidak di atas 2 juta paket. Kan enggak mahal," tuturnya.

"Saya kira bukan anggaran yang gede. Tapi rakyat merasa tenang karena memiliki barangnya. Karena sekarang banyak ke apotek. Lari ke Pramuka, barangnya aja enggak ada," sambung Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya