LRT Jakarta Sediakan 21 Kamar Isoman Warga yang Terpapar Covid-19 Tanpa Gejala

Ruangan tersebut nantinya digunakan untuk keperluan isolasi mandiri masyarakat di sepanjang rute Stasiun LRT Jakarta.

oleh Ika Defianti diperbarui 06 Agu 2021, 01:17 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2021, 01:17 WIB
FOTO: Rusun Nagrak Mulai Dihuni Pasien OTG COVID-19
Seorang tenaga kesehatan memandang ke luar jendela dari Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta, Senin (21/6/2021). Pemprov DKI Jakarta mulai mengaktifkan Rusun Nagrak sebagai tempat isolasi mandiri bagi pasien COVID-19 tanpa gejala. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta PT LRT Jakarta bersama sejumlah pihak meresmikan ruang swapulih untuk lokasi isolasi mandiri pasien Covid-19. Ruangan swapulih tersebut memanfaatkan gedung di area kantor dan depo LRT Jakarta.

Direktur Utama PT LRT Jakarta, Wijanarko menyatakan ruangan tersebut nantinya digunakan untuk keperluan isolasi mandiri masyarakat di sepanjang rute Stasiun LRT Jakarta.

"Ruang swapulih ini diperuntukkan bagi pasien Covid-19 tidak bergejala atau bergejala ringan," kata Wijanarko dalam keterangan tertulis, Kamis (5/8/2021).

Lanjut dia, fasilitas ruang swapulih tersebut terdiri dari dua lantai dengan total 21 kamar. Yakni, lantai satu memiliki sekitar 10 kamar dan lantai dua memiliki 11 kamar.

Selain itu, setiap kamar isolasi memiliki kapasitas yang beragam. Yaitu mulai berkapasitas dua tempat tidur, tiga tempat tidur, dan terdapat ruangan yang cukup luas untuk diisi oleh satu keluarga.

"Seluruh kamar isolasi juga telah dilengkapi dengan pendingin ruangan dan jaringan internet nirkabel. Dukungan yang diberikan LRT Jakarta tak hanya kamar dan tempat tidur saja, namun juga kebutuhan dapurnya," papar dia.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan tingkat kematian akibat Covid-19 sekitar 70 persen merupakan pasien yang mendapatkan perawatan di RS rujukan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Angka Kematian Masih Tinggi

Berdasarkan data tersebut 30 persen lainnya merupakan pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri atau isoman.

"Yang paling banyak kematian masih di rumah sakit daripada di isoman datanya nanti dicek, tapi rata-rata di atas 70 persen masih di RS," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (3/8/2021) malam.

Politikus Gerindra tersebut mengakui angka kematian Covid-19 di Jakarta masih tinggi. Kendati begitu Riza menyebut data yang ada sudah mengalami penurunan dibandingkan beberapa pekan sebelumnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya