Liputan6.com, Jakarta - Baju adat yang dipakai Presiden Joko Widodo atau Jokowi setiap peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia selalu dinanti-nanti dan membuat penasaran publik. Pasalnya, pakaian adat yang dipakai Jokowi saat HUT RI selalu berbeda-beda setiap tahunnya.
Pada Upacara HUT ke-76 Kemerdekaan RI, Selasa (17/8/2021), Jokowi memilih memakai baju adat dari Provinsi Lampung. Pakaian adat yang dikenakan Jokowi terdiri atas baju lengan panjang berwarna putih yang dipadukan dengan celana panjang berwarna putih juga.
Baca Juga
Bagian luarnya dibalut dengan sarung tumpal yaitu kain sarung khas Lampung yang dipakai Jokowi menutup celana dari pinggang hingga lutut. Penampilan Jokowi dilengkapi dengan kain selendang, ikat pinggang, dan tutup kepala yang semuanya berwarna senada merah.
Advertisement
Sementara itu, Ibu Negara Iriana tampak anggun mengenakan busana nasional berwarna gading dilengkapi kain songket. Penampilan sederhana Iriana dilengkapi dengan jilbab berwarna senada.
Adapun Jokowi mulai memakai pakaian adat sejak HUT Kemerdekaan ke-72 RI pada 17 Agustus 2017 lalu. Saat itu, Jokowi mengatakan bahwa pemakaian baju adat dilakukan untuk mengenalkan bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya dari beragam suku bangsa.
"Ya negara kita ini adat dan tradisinya banyak sekali. Pakaian adat juga banyak, ratusan mungkin ribuan," ujar Jokowi di sisi barat Istana Merdeka, Jumat, 17 Agustus 2018.
Berikut deretan pakaian adat yang pernah dipakai Jokowi saat HUT Kemerdekaan RI:
1. HUT Kemerdekaan ke-72 RI
Pada HUT ke-72 RI, Jokowi yang bertindak sebagai inspektur upacara mengenakan pakaian adat Tanah Bumbu, Batulicin, Kalimantan Selatan. Sedangkan Iriana mengenakan baju adat Minangkabau.
Adapun Jusuf Kalla yang saat itu menjabat Wakil Presiden mengenakan baju adat Bugis. Tak hanya Jokowi, para menteri, pejabat negara, dan beberapa anggota pasukan pengamanan presiden (Paspampres) juga mengenakan pakaian tradisional.
Bahkan, Jokowi memberikan hadiah berupa sepeda kepada 5 tamu undangan dengan pakaian adat terbaik. Mereka antara lain, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly (baju adat Nias), Ketua DPD RI 2014-2019 Oesman Sapta Odang (baju adat Minangkabau), Syarif M. Fitriansyah (baju adat Dayak), Ibu Tri Karnavian (baju adat Papua), dan Agathi Suli Mahyudin (baju adat Dayak)
Advertisement
2. HUT Kemerdekaan ke-73 RI
Jokowi memakai pakaian adat Aceh dalam upacara pengibaran bendera Merah Putih untuk HUT Kemerdekaan ke-73 RI pada 17 Agustus 2018. Sementara, Iriana menggunakan pakaian adat Minangkabau.
Tampak Jokowi mengenakan baju Meukeusah lengkap dengan penutup kepalanya. Dia mengaku memilih busana adat Aceh untuk Upacara HUT ke-73 RI.
"Memang banyak pilihan-pilihan dan yang saya pilih ini (busana Aceh)," ucapnya.
3. HUT Kemerdekaan ke-74 RI
Presiden Jokowi mengenakan baju adat Klungkung dari Bali saat Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka Jakarta, Sabtu 17 Agustus 2019. Dia menggunakan baju adat Klungkung lengkap dengan kain batik sebagi bawahan dan penutup kepala.
"Kita kan sudah 5 tahun ini sudah ganti-ganti dulu pernah Aceh, Sumatera Barat, pernah Kalimantan Selatan, pernah Sunda, Jawa, Betawi. Kemudian, ke sana Bali, Sasak, Bugis," tutur Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Sabtu 17 Agustus 2019
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan memiliki banyak pakaian adat. Jokowi berkomitmen akan mengenakan baju adat dari daerah lain saat acara kenegaraan.
"Jumlahnya ribuan, nanti sampai ke Maluku, papua semua akan kita ya...," ucapnya.
Advertisement
4. HUT Kemerdekaan ke-75 RI
Saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi di halaman Istana Merdeka Jakarta, 17 Agustus 2020, Jokowi menggunakan baju adat Timor Tengah Selatan dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, kain baju adat yang dikenakan Jokowi memiliki motif Kaif berantai nunkòlo. Motif tersebut sudah dimodifikasi dari bentuk belah ketupat (motif geometris) dengan batang tengah yang berarti sumber air.
Jokowi juga mengenakan dester (ikat kepala) berbentuk dua tanduk kecil yang artinya fungsi Raja yang melindungi. Ikat di kepala sebagai penutup kepala sebagai pelindung yang menjadi tanda kebesaran Raja sebagai Mahkota.
Tas sirih pinang dan kapur melambangkan budaya makan sirih pinang dari masyarakat nunkolo. Tas sirih pinang juga menandakan budaya pemersatu atau persatuan dan juga melambangkan tanda kasih dan hormat.