Liputan6.com, Jakarta Upaya perangkat Desa dan BUMDes Mitra Usaha Desa Jangkang Satu dalam memberdayakan dan mendongkrak perekonomian masyarakat desa membuahkan hasil yang menggembirakan. Desa Jangkang Satu dari Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat terpilih menjadi Desa BRILian 2021. Jangkang Satu menempati peringkat ke-7 dari 10 daftar Desa BRILian 2021 Batch 1 yang diumumkan pada bulan April 2021.
Kepala Desa Jangkang Satu, Muhammad Sohib berterima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh BRI sebagai inisiator program Desa BRILian bersama bumdes.id dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Baca Juga
Muhammad Sohib mengaku sangat bangga, Desa Jangkang Satu mewakili desa-desa di Kabupaten Kubu Raya dan Provinsi Kalimantan Barat bisa duduk bersama dan bersanding dengan desa-desa yang ada di pulau Jawa yang notabene semua fasilitas sarana dan prasarananya sudah sangat maju.
Advertisement
"Dengan memiliki kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki desa-desa di Kabupaten termuda di Kalbar itu, bukan menjadi halangan bagi kita untuk bisa berprestasi, terobosan, inovasi maupun lompatan-lompatan," ujar Muhammad Sohib.
Inovasi Desa Jangkang Satu
Keberhasilan Desa Jangkang Satu meraih predikat Desa BRILian karena desa ini dianggap memiliki BUMDes yang aktif mendorong perekonomian desa, memiliki terobosan dan inovasi di masa pandemi, menjalankan transformasi digital dan menerapkan pembangunan berkelanjutan.
Sejak tahun 2017 Desa Jangkang Satu Mendirikan BUMdes dengan nama Mitra Usaha. BUMDes ini memiliki beberapa unit usaha seperti penyediaan pupuk untuk petani, jasa Agen BRIlink dan juga penggemukan sapi.
Salah satu inovasi sukses Desa Jangkang Satu adalah mampu memanfaatkan semak belukar menjadi lahan yang sangat produktif.
Menurut Muhammad Sohib, Desa Jangkang Satu awalnya adalah desa yang memiliki banyak lahan berupa semak belukar. Semak belukar ini sangat sulit untuk ditanami sehingga warga desa menjadi enggan mengolah lahan tersebut.
Namun dengan terus mengedukasi warga, kini semak belukar tersebut sudah menjadi lahan yang sangat produktif.
"Kini lahan yang semak belukar ini sudah begitu nyaman dan menghasilkan berbagai macam tanaman pangan, sekaligus menjadi lahan perekonomian masyarakat. Kuncinya memang partisipasi warga. Tanpa warga kita perangkat desa tidak bisa apa-apa. Dan sosialisasi saya terus gencarkan agar warga bisa sama-sama mengolah tanah semak belukar ini," terangnya.
Advertisement
Manfaatkan Lahan Makam yang Kosong
Di tangan dingin Muhammad Sohib, lahan makam yang tidak produktif kemudian disulap menjadi lahan pertanian. Berbagai macam tanaman kini tumbuh subur di tanah tersebut.
Desa Jangkang satu juga memiliki aset berupa tanah yang peruntukannya untuk makam seluas 10 hektar. Namun saat ini baru sekitar 1 hektar yang digunakan sebagai area pemakaman. Sisanya seluas 9 hektar dibiarkan mangkrak dan hanya ditumbuhi semak.
"Dulunya tanah makam, tapi kemudian dengan kita sering ajak warga untuk berpartisipasi untuk mengolah, kini sudah menjadi lahan produktif untuk pertanian. Tanaman utama kita ubi rambat yang memang tumbuh subur di sana," ujarnya.
Digitalisasi Lewat Agen BRILink
Perkembangan Desa Jangkang Satu tak lepas dari program digitalisasi yang digagas BUMDes Mitra Usaha bersama BRI. Masuknya BRI lewat Agen BRILink membuat perekonomian Desa Jangkang Satu menjadi berputar cepat.
Kini transfer, tarik tunai dan segala aktivitas perbankan di Jangkang Satu bisa diakses warga dengan mudah dan cepat melalui Agen BRILink.
"Sangat membantu sekali karena akses kami ke bank awalnya harus ditempuh selama 20 Km dengan jalan yang rusak. Tetapi dengan adanya Agen BRILink semua warga jadi lebih mudah. Simpan pinjam pun mudah, tarik uang atau transfer untuk kebutuhan jual beli jadi lebih mudah. Dan memang akses perbankan membuat desa kami semakin maju," ujar Sohib yang berdarah Banyumas, Jawa Tengah ini.
Saat ini ada 20 nasabah BRI aktif di Desa Jangkang Satu. Sohib pun berharap angka tersebut terus bertambah agar layanan BRILInk di BumDesnya semakin banyak yang berimbas pada pemasukan desa.
"Saat ini kami juga ingin mengembangkan sektor-sektor lain agar desa ini semakin berkembang, maju dan masyarakatnya semakin sejahtera. Kami berharap ada bantuan modal agar kami bisa lebih banyak berbuat untuk kemakmuran desa," ujar pria yang sudah dua periode menjabat sebagai kepala desa ini.
Pada penganugerahan Desa BRILian 2021 di bulan April lalu, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan bahwa BRI memberikan penilaian secara objektif dengan melihat visi desa-desa peserta ke depannya.
"Pemilihan pemenang dilaksanakan berdasarkan sejumlah kriteria selama periode seleksi dan observasi, yaitu keaktifan, kelengkapan administrasi dan kelembagaan, implementasi digitalisasi desa, kreativitas dalam memecahkan masalah serta kemampuan meningkatkan kesejahteraan warga dengan sektor unggulan di masing-masing desa secara berkelanjutan," ujar Supari.
Di awal program, ada 2.062 kandidat desa yang diajukan. Ribuan desa itu diseleksi menjadi 350, di mana 287 di antaranya lolos mengikuti rangkaian kegiatan BRILian tahap 1 sampai akhir. Dari sana, dilakukan penilaian hingga ditetapkan 10 pemenang. Ke-10 pemenang Desa BRILiaN Batch 1 tahun 2021 masing-masing mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan sebesar Rp 20 juta dan selanjutnya akan mendapatkan pendampingan dari BRI.
(*)
Advertisement