Vaksin Johnson & Johnson Akan Didistribusikan ke Wilayah Aglomerasi Jawa-Bali

Pemerintah akan mendistribusikan 500.000 vaksin Johnson and Johnson ke sejumlah wilayah aglomerasi yang berada di wilayah Jawa dan Bali.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Sep 2021, 16:44 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2021, 16:42 WIB
Ilustrasi Vaksin (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi Vaksin (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan mendistribusikan 500.000 vaksin Johnson & Johnson ke sejumlah wilayah aglomerasi yang berada di wilayah Jawa dan Bali. 

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, sasaran vaksinasi yang menggunakan vaksin Johnson and Johnson adalah masyarakat di atas 18 tahun.

"Kita tahu bahwa daerah aglomerasi itu kan ada 7 di Jawa-Bali. Mungkin tidak semua kab/kota di wilayah aglomerasi itu mendapatkan (vaksin Johnson & Johnson)," katanya, Senin (13/9/2021).

Namun, hingga saat ini pemerintah masih menyusun daerah prioritas yang akan mendapat vaksin tersebut.

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) ini menambahkan, vaksin Johnson and Johnson hanya disuntikkan satu kali kepada masyarakat. Berbeda dengan vaksin Covid-19 sebelumnya yang harus diberikan sebanyak dua kali atau dua dosis.

"Kita tahu vaksin ini hanya disuntikkan satu kali dan ini adalah merupakan vaksin skema bilateral. Artinya ini adalah hibah dari pemerintah Belanda," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


500 Ribu Dosis

Vaksin Johnson and Johnson telah mendapat izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Selasa, 7 September 2021. Efikasi vaksin ini tercatat sebesar 67 persen.

Pemerintah Indonesia menerima 500.000 dosis vaksin Covid-19 produksi Johnson and Johnson pada Sabtu, 11 September 2021. Ini merupakan kedatangan perdana vaksin Johnson and Johnson dari pemerintah Belanda.

Reporter: Supriatin

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya