Mantan Pegawai Angkat Suara soal Dugaan Orang Dalam Azis Syamsuddin di KPK

Novel pun menyayangkan, laporannya berbuah pahit dan menimbulkan gestur ketakutan KPK akan hal tersebut.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 05 Okt 2021, 18:48 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2021, 18:48 WIB
Setahun Peristawa Penyiraman, Novel Baswedan Datangi KPK
Penyidik KPK Novel Baswedan usai menggunjungi gedung KPK, Jakarta, Rabu (11/4). Novel Baswedan selesai menjalani perawatan di rumah sakit Singapura yang kedua hingga kini kasus penyiraman air keras genap satu tahun. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta Eks penyidik senior KPK Novel Baswedan angkat bicara terkait dugaan adanya 'orang dalam' eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin di tubuh KPK. Diketahui, dugaan tersebut mencuat saat persidangan mantan penyidik KPK AKP Stepanus Robin Pattuju, Senin 4 Oktober 2021.

Menurut Novel, kasus Robin diawali dari laporan timnya beserta mereka yang dipecat oleh KPK pada 30 September kemarin. Novel pun menyayangkan, laporannya berbuah pahit dan menimbulkan gestur ketakutan KPK akan hal tersebut.

"Yang ungkap kasus ini adalah tim saya bersama dengan tim lain yang semuanya disingkirkan dengan TWK. Saya juga sudah laporkan masalah tersebut ke Dewas tapi tidak jalan," cuit Novel Baswedan melalui akun Twitter pribadinya, @nazaqistsha, Selasa (5/10/2021).

"Justru KPK seperti takut itu diungkap dan melarang tim kami untuk menyidik kasus tersebut dengan menunjuk tim lain untuk penyidikannya," sambung Novel.

Cuitan Novel adalah tanggapan dari apa yang dilontarkan dari pernyataan eks Jubir KPK Febri Diansyah. Melalui akun Twitternya, Febri menyatakan, bahwa berita soal 'orang dalam' Azis Syamsuddin di KPK bisa sangat mungkin 'digoreng' untuk menyerang mereka yang dipecat KPK.

"Isu 'orangnya' Aziz di KPK bukan tidak mungkin akan 'digoreng' lagi untuk menyerang atau mengaitkan dengan Novel atau teman-teman IM57+. Padahal yang pertama kali bongkar kasus Robin, lapor ke Dewas, hingga sekarang sampai ke Azis sebagian adalah penyidik atau penyelidik yang sudah disingkirkan dari KPK," cuit Febri.

Bertugas Amankan Perkara

Sebelumnya, mantan Wakil Ketua DPR RI Fraksi Golkar Azis Syamsuddin disebut memiliki kedekatan dengan delapan orang pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang bisa ditugaskan untuk mengamankan perkara.

Hal tersebut terungkap dari berita acara pemeriksaan (BAP) Sekretaris Daerah Tanjungbalai Yusmada yang dibacakan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (4/10/2021).

Yusmada dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa mantan penyidik KPK Stepanus Robin Pattuju dan Maskur Husain. BAP dimaksud berisi percakapan antara Yusmada dengan Wali Kota Tanjungbalai nonaktif M. Syahrial.

"BAP Nomor 19, paragraf 2, saudara menerangkan bahwa M. Syahrial mengatakan dirinya bisa kenal dengan Robin karena dibantu dengan Azis Syamsuddin, Wakil Ketua DPR RI karena dipertemukan di rumah Azis di Jakarta," ujar jaksa KPK di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (4/10/2021).

"M. Syahrial juga mengatakan bahwa Azis punya 8 orang di KPK yang bisa digerakkan oleh Azis untuk kepentingan Azis, OTT atau amankan perkara. Salah satunya Robin," kata jaksa membacakan BAP Yusmada.

Yusmada yang membenarkan isi BAP tersebut lantas diselisik maksud dari pernyataan Syahrial terkait kepentingan Azis Syamsuddin dalam operasi tangkap tangan (OTT) dan penanganan perkara.

"Perkara apa?" tanya jaksa.

Yusmada mengatakan tak pernah mengetahuinya.

"Enggak ada disampaikan," kata Yusmada.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya