Kisah Sukardi, Guru Honorer yang Tinggalkan Gaji Rp 8 Juta Demi Mengajar di Sekolah

Sukardi pernah diberhentikan polisi karena helmnya rusak. Dan ternyata polisi itu adalah muridnya. Apa yang terjadi?

oleh Yopi Makdori diperbarui 08 Okt 2021, 18:03 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2021, 18:03 WIB
Sukardi dan Nadiem
Mendikbudristek Nadiem Makarim bersama guru honorer Sukardi. (IG Nadiem Makarim)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengumumkan hasil Seleksi Kompetensi Tahap I PPPK Guru 2021 yang diikuti 322.665 guru honorer. Hasil seleksi menunjukkan, 173.329 guru honorer lolos. Sedangkan 149.336 tidak lolos.

Di antara 173.329 guru honorer lolos, terdapat nama Sukardi. Guru honorer yang telah mengabdi selama 25 tahun untuk pendidikan ini menyimpan cerita yang menginspiratif.

Kisah itu disampaikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. Dalam surat terbuka, Nadiem menuliskan tentang sosok guru honorer di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu sebagai orang spesial di matanya.

"Pak Sukardi, terima kasih sudah memperbolehkan saya menginap di rumah Bapak. Saya tersentuh dengan hidup Bapak, perjuangan 25 tahun mengabdi sebagai Guru Honorer. Bapak pernah mendapatkan pekerjaan di perkebunan dengan gaji 8 juta per bulan, tapi Bapak berhenti setelah beberapa minggu dan kembali mengajar di sekolah karena merasa tidak ada kepuasan di luar mengajar. Pengorbanan yang Bapak lakukan sungguh luar biasa," tulis Nadiem dalam akun Instagram pribadinya, Jumat (8/10/2021).

Nadiem menambahkan, Sukardi pernah diberhentikan polisi karena helmnya rusak, dan ternyata polisi tersebut adalah muridnya. Bukannya ditilang, polisi itu malah memberikan Sukardi uang untuk membeli helm baru.

"Itulah rasa hormat dan apresiasi yang Bapak tumbuhkan dalam murid Bapak," tulis Nadiem.

Cerita paling menyentuh adalah Pak Sukardi bertemu muridnya yang telah sukses. Di mana saat itu ia mengaku merasakan dua perasaan sekaligus dalam satu situasi.

"Cerita Bapak yang paling mengharukan adalah saat Bapak bertemu dengan murid Bapak yang sudah menjadi kepala sekolah. Bapak bercerita pada saya saat bertemu murid tersebut Bapak merasa bangga sekaligus malu. Bangga karena murid Bapak sukses, tapi malu karena Bapak masih berstatus guru honorer dengan gaji jauh di bawah UMR," tulis Nadiem.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sukardi Lolos Seleksi PPPK

Sukardi menjadi peserta Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Pertama Tahun 2021 yang beruntung karena kelulusannya diumumkan langsung oleh orang nomor satu di dunia pendidikan Tanah Air itu.

"Setelah 25 tahun berjuang, Bapak beserta 173.328 guru honorer lainnya hari ini berhasil lolos seleksi menjadi ASN P3K. Bapak akhirnya akan mendapatkan nafkah yang layak. Hari ini murid-murid Pak Sukardi pasti merasa bangga," kata Nadiem.

"Saya tidak akan pernah melupakan malam saya menginap di rumah Bapak. Terima kasih sudah menjadi inspirasi saya. Salam buat keluarga, Pak. Titip salam untuk Ibu yang sudah menyambut saya dengan hangat dan menyuguhi saya ubi yang nikmat," pungkas Nadiem melanjutkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya