4 Tanggapan PDIP Terkait Dipindahnya Lokasi Balapan Formula E

Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta angkat bicara soal berpindahnya arena balap mobil listrik Formula E dari kawasan Monas. Diketahui, dua lokasi yang dipilih yaitu kawasan Senayan dan pulau reklamasi.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 08 Okt 2021, 17:05 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2021, 17:05 WIB
Resmi, Kawasan Monas Bakal Dijadikan Lintasan  Formula E
Pejalan kaki berjalan di kawasan Monumen Nasional (Monas) yang akan dijadikan arena lintasan balapan Formula E 2020, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Ajang ini dilakukan di kawasan Monas setelah mendapatkan persetujuan dari Komisi Pengarah Kawasan Medan Merdeka. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta angkat bicara soal berpindahnya arena balap mobil listrik Formula E dari kawasan Monas. Diketahui, dua lokasi yang dipilih yaitu kawasan Senayan dan pulau reklamasi.

Disampaikan anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak, pihaknya menghormati keputusan Pemerintah Provinsi (Pemrpov) untuk memindalkan lokasi Formula E.

Namun, dirinya merasa prihatin karena kompleks Monas sempat dirusak demi penyelenggaraan Formula E.

"Tetapi Monas sudah sempat dirusak hutannya, yang butuh waktu puluhan tahun untuk bisa kembali seperti semula," ucap Gilbert kepada merdeka.com, Kamis 7 Oktober 2021.

Selain itu, anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah juga mempertanyakan terkait pemindahan lokasi Fomrula E tersebut.

"Apa pantai reklamasi sekarang sudah diakui sendiri oleh Pemprov sebagai ikon Jakarta?" kata Ima saat dihubungi merdeka.com.

Berikut sederet tanggapan PDIP terkait pemindahan lokasi Formula E dihimpun Liputan6.com:

 

1. Prihatin Kawasan Monas Sempat Dirusak

Konvoi Kendaraan Listrik Sambut Formula E 2020
Mobil BMW i8 Roadster, i8 Coupe dan BMW i3s mengawal konvoi mobil listrik jelang jadwal pelaksanaan balap mobil listrik atau Formula E 2020 di kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat (20/9/2019). Jadwal pelaksanaan Formula E 2020 akan segera diumumkan. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak menghormati keputusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) memindahkan arena balap mobil listrik Formula E dari kawasan Monas.

Dua lokasi dipilih yaitu kawasan Senayan dan pulau reklamasi. Dia merasa prihatin karena Kompleks Monas sempat dirusak demi penyelenggaraan formula E.

"Tetapi Monas sudah sempat dirusak hutannya, yang butuh waktu puluhan tahun untuk bisa kembali seperti semula," ucap Gilbert kepada merdeka.com, Kamis 7 Oktober 2021.

Saat persiapan pembangunan sarana arena balap, Pemprov DKI menebang ratusan pohon di Monas dalam rangka revitalisasi. Selain itu, uji coba pengaspalan sempat dilakukan Pemprov di kawasan Monas.

Penebangan pohon-pohon tersebut menuai protes. Bahkan, pada 26 Februari 2020, Tim asistensi Komisi Pengarah (komrah) kawasan Medan Merdeka mengambil sampel aspal untuk lintasan Formula E di Monas. Langkah ini dilakukan untuk mengkaji lebih lanjut dampak pengaspalan di cobblestone, cagar budaya nasional.

 

2. Pertanyakan Pulau Reklamasi Sudah Diakui Jadi Ikon Jakarta?

Gaya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memantau penyegelan bangunan di Pulau Reklamasi, Teluk Jakarta, Kamis (7/6). Anies tampak mengenakan baju batik lengan panjang dan celana hitam. (Liputan6.com/HO/Deka Wira Saputra)
Gaya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memantau penyegelan bangunan di Pulau Reklamasi, Teluk Jakarta, Kamis (7/6). Anies tampak mengenakan baju batik lengan panjang dan celana hitam. (Liputan6.com/HO/Deka Wira Saputra)

Anggota Komisi E DPRD DKI dari fraksi PDIP Ima Mahdiah mempertanyakan rencana Pemprov DKI memindahkan lokasi untuk Formula E di Senayan dan Kawasan Pantai Maju Bersama (Pantai Indah Kapuk). Lokasi tersebut sebagai pengganti Kawasan Monas yang batal menjadi area balap Formula E.

"Apa pantai reklamasi sekarang sudah diakui sendiri oleh Pemprov sebagai ikon Jakarta?" katanya saat dihubungi merdeka.com.

 

3. Ingatkan Dampak Ekonomi

20160417-Penampakan Terkini Bentuk Pulau G Hasil Reklamasi Teluk Jakarta
Sejumlah warga memadati kawasan Muara Angke untuk melihat proses reklamasi di Jakarta, Minggu (17/4). Lokasi yang dulunya mejadi tempat nelayan mencari ikan berubah menjadi dataran dari proyek Reklamasi Teluk Jakarta. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Ima mengingatkan Pemprov DKI agar menghitung dampak ekonomi sebagai salah satu komponen keuntungan dalam pagelaran balapan Formula E.

Dan seharusnya, imbuh Ima, Pemprov dapat menghitung opportunity cost lost yang muncul akibat dari kemacetan yang akan timbul selama masa persiapan dan balapan ini.

"Semua itu bisa terbuka terang dengan hak interpelasi anggota dewan, sehingga studi kelayakan dan dokumen-dokumen perjanjian lainnya bisa diakses juga oleh publik," terang politikus PDIP itu.

 

4. Curiga Nilai Commitment Fee Formula E Tak Semahal yang Disampaikan Pemprov DKI

Resmi, Kawasan Monas Bakal Dijadikan Lintasan  Formula E
Kendaraan melintas di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (11/2/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggelar ajang bertaraf internasional Formula E di kawasan Monas, Jakarta Pusat. (merdeka.com/Imam Buhori)

Terakhir, Ima menduga nilai commitment fee yang dibebankan ke Jakarta untuk Formula E tidak semahal yang telah dibayarkan.

Dugaan itu merujuk pada penurunan nilai commitment fee yang disetorkan kepada Formula E Operation (FEO).

Dia mengatakan, dalam dokumen pengajuan penyertaan modal daerah (PMD) tertulis commitment fee, rerata per tahun sebesar Rp470 miliar. Kemudian, nilai tersebut turun menjadi Rp186 miliar per tahun.

"Apa setelah ramai, baru akhirnya ketahuan sebenarnya commitment fee yang sebenarnya hanya Rp186 miliar saja?" kata Ima.

Politikus PDIP itu juga mengkritisi penjelasan pihak Jakpro yang menyampaikan commitment fee diperuntukan biaya panitia acara dimulai dari tiket pesawat, hotel, logistik, membangun jaringan elektronik, dan sebagainya.

"Bagaimana mereka bisa bilang balapan ini akan sukses jika venue saja mereka masih bingung," tutup Ima.

 

(Lesty Subamin)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya