Sejahterakan Buruh di Ibu Kota, Anies Baswedan Cetuskan Program Pengurangan Biaya Hidup

Anies menjelaskan bahwa mekanisme untuk meningkatkan kesejahteraan buruh ada dua, yakni lewat kenaikan UMP dan menurunkan biaya hidup.

oleh Yopi Makdori diperbarui 18 Nov 2021, 17:55 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2021, 17:55 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Liputan6.com/Ika Defianti)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginisiasi program pengurangan biaya hidup bagi buruh di Jakarta. Anies mengatakan, program itu mengiringi seruan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) dari kalangan buruh.

"Kita merencanakan untuk bisa membantu para buruh dengan cara mengurangi biaya hidup mereka. Ada dua yang biasanya kita perhatikan, teman-teman buruh bisa mencapai kesejahteraan lebih tinggi, ingin bisa mengikuti perubahan biaya hidup dengan cara meningkatkan pendapatan karena itu UMP minta dinaikkan. Menaikkan UMP tuh satu hal, tapi biaya hidup itu harus diturunkan," kata Anies di Jakarta, Kamis (18/11/2021).

Anies menjelaskan bahwa mekanisme untuk meningkatkan kesejahteraan buruh ada dua, yakni lewat kenaikan UMP dan menurunkan biaya hidup. Mengingat jika lewat menaikan UMP harus mematuhi ketentuan tertentu, maka salah satu yang segara bisa dijalankan adalah menurunkan biaya hidup. 

Bantuan tersebut berupa penyediaan pangan murah serta tarif moda transportasi yang terjangkau.

"Pekerja Jakarta kemudian diberikan fasilitas untuk pangan murah, kemudian memberikan biaya transportasi yang ditanggung, KJP untuk anak-anaknya diharapkan bisa mengurangi biaya," kata dia.

Harapannya, lanjut Anies para buruh di Jakarta bisa menyisihkan sebagian uang yang didapat imbas pengurangan biaya hidup tersebut. Dan kesejahteraan buru tercapai.

"Sehingga walaupun pendapatan sudah diatur lewat PP yang ada tapi mudah-mudahan mereka bisa menabung karena mereka biaya hidup lebih rendah," katanya.

 

Gandeng Koperasi

Anies mengatakan, pengeluaran untuk transportasi di Jakarta cukup besar. Hitung-hitungannya, persentasenya per keluarga bisa mencapai 30 persen dari total pengeluaran bulanan.

"Ada yang sampai 30 persen dari ongkos. Dengan diberikan biaya transportasi gratis maka mereka langsung mendapatkan keleluasaan itu contoh," ujar dia.

Sementara itu untuk penyaluran pangan murah, Anies berencana akan menggandeng koperasi-koperasi.

"Pangan murah kalau beli di pasar biasa harganya mahal tapi kalau beli mengikuti program kita apalagi di asosiasi buruh kita menyiapkan koperasi-koperasi di mana Pasar Jaya mengirimkan. kebutuhan pangan lewat koperasi-koperasi itu," jelasnya.

"Kemudian para buruh membeli kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah dengan harga yang lebih mahal," sambung dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya