Liputan6.com, Bogor - Seorang pria berinisial DD, yang menipu calon istrinya berhasil dibekuk polisi di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/11/2021). Kasus penipuan terhadap calon pengantin wanita ini viral di media sosial.
"Pelaku sudah diamankan tadi oleh anggota Polsek Bogor Timur, dan DD kini sudah ditetapkan sebagai tersangka," ujar Wakapolresta Bogor Kota, AKBP Ferdy Irawan, Kamis.
DD ditetapkan sebagai tersangka lantaran diduga melakukan penipuan terhadap calon istrinya berinisial V, warga Kota Bogor, Jawa Barat.
Advertisement
Baca Juga
Kasus tersebut bermula saat DD dan V berniat menikah. Bahkan kedua belah pihak telah menetapkan jadwal pelaksanaan resepsi pernikahan pada 14 November 2021 di Puri Begawan, Jalan Pajajaran, Kota Bogor.
Mereka pun menyiapkan segala persiapan, layaknya pasangan yang hendak menikah.
Namun wanita itu memercayai calon suami untuk menyiapkan segalanya, mulai dari memesan gedung hingga wedding organizer (WO). Keduanya juga sempat menjalani foto prewedding sebelum pernikahan.
"Jauh sebelum pelaksanaan, tersangka meminjam uang ke saudara korban dengan alasan untuk membooking sewa gedung, WO hingga perlengkapan pernikahan," kata Ferdi.
Namun di hari pernikahannya berlangsung sekitar pukul 6 pagi, kondisi gedung masih digunakan untuk acara vaksin. Tidak terlihat dekorasi acara pernikahan.
Jelas saja karena gedung dan WO tidak pernah dipesan untuk acara pernikahan.
Calon Suami Tiba-Tiba Menghilang
Calon suaminya pun tak hadir dan hilang begitu saja. Awalnya keluarga mempelai wanita mengira bahwa pihak wedding organizer yang berbohong, namun ternyata sang calon suami menjadi dalang di balik kejadian miris ini.
"Barulah di situ pihak korban beserta keluarga mengetahui bahwa mereka telah dibohongi. Atas kejadian tersebut korban membuat laporan polisi ke Polsek Bogor Timur untuk ditangani lebih lanjut," ujar dia.
Dari keterangan sementara dari tersangka, uang tersebut digunakan untuk kebutuhan ekonomi calon suami V. Sampai saat ini penyidik masih mengembangkan kasus penipuan tersebut termasuk mendalami hubungan tersangka dengan korban serta proses rencana pernikahan fiktif.
"Karena baru tadi diamankan. Yang jelas korban dan pelaku sebelumnya telah menjalin hubungan, katakanlah pacaran. Tapi ketika menjelang pernikahan terjadi penipuan," pungkasnya. (Achmad Sudarno)
Advertisement