Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Irjen Pol Fadil Imran mengungkapkan ada perubahan pola dalam penggunaan narkoba jenis sabu. Menurutnya, narkoba kini tak hanya dipakai untuk kesenangan semata, namun juga menjadi motif dalam melakukan tindak kejahatan.
"Kalau dahulu menggunakan sabu itu untuk enjoyable atau kenikmatan. Sekarang sabu sudah menjadi motif daripada orang melakukan kejahatan," kata Fadil di Polda Metro Jaya, Kamis (25/11/2021).
Fadil mengatakan, penyidik turut melakukan tes urine terhadap para tersangka. Hasil tes menunjukkan sebagian di antara mereka menujukkan positif mengandung amfetamina.
Advertisement
Fadil kemudian menyimpulkan di balik motif ekonomi ternyata ada hal lain mendorong seseorang menggunakan narkoba yakni ingin melakukan tindak pidana kejahatan.
Baca Juga
"Mengapa dia mencuri, mengapa dia melakukan melakukan begal. Karena uang hasil kejahatan itu akan dibelikan nerkotika jenis sabu," ujar dia.
Pernyataan itu pun diperkuat dari keterangan salah satu tersangka yang ditangkap baru-baru ini. Dalam kasus ini, salah satu karyawati Basarnas tewas setelah dihunjam senjata tajam.
"Yang di Kemayoran juga begitu yang begal terhadap karyawati Basarnas, itu pelakunya ternyata setelah mengonsumsi sabu," ucap dia.
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Tingkatkan Kewaspadaan
Karena itu, Fadil meminta semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap peredaran narkoba di lingkungannya masing-masing. Menurut dia, pemberantasan narkoba bukan hanya tugas kepolisian semata. Tapi, perlu adanya kolaborasi antara aparat penegak hukum dengan masyarakat.
"Jadi ini yang perlu kita waspadai dan saya kira menjadi satu tantangan kita semua, bagaimana perubahan perilaku penjahat ternyata bukan semata-semanra untuk motif ekonomi tapi karena ingin membeli narkotika," ujar dia.
Fadil Imran sebelumnya bersama sejumlah pejabat memusnahkan 1, 74 ton narkoba pelbagai jenis.
Adapun, ini merupakan hasil pengungkapan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya dan Satresnarkoba jajaran selama kurun waktu dua bulan terakhir yakni pada September 2021 sampai dengan Oktober 2021.
Fadil merinci, sabu 60,14 seberat kilogram. Kemudian, ganja seberat 1,65 ton. Lalu, ekstasi sebanyak 470 butir. Selanjutnya bubuk sintetis ada 24,35 kilogram. Dan pil happy five sebanyak 500 butir.
"Hari ini ada 221 laporan polisi dari olpengungkapan ini dengan jumlah tersangka 273 orang 14 orang bandar dan 259 orang pengedar," tandas dia.
Advertisement