Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama (Dirut) PT Transjakarta Mochammad Yana Aditya menyampaikan permintaan maaf atas sejumlah kecelakaan busnya. Terakhir, bus Transjakarta kecelakaan dalam dua hari berturut-turut, yakni pada Kamis 2 Desember dan Jumat 3 Desember 2021.
"Bapak Ibu sekalian dan rekan-rekan semua saya atas nama direksi dari PT Transjakarta memohon maaf terkait adanya kecelakaan di hari Kamis dan Jumat kemarin. Oleh sebab itu kami saat ini sedang berupaya keras untuk melakukan perbaikan-perbaikan," ujar Yana Aditya di Jakarta, Sabtu (4/12/2021).
Advertisement
Baca Juga
Menurut dia, pihaknya kini telah menggandeng Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengaudit menyeluruh keamanan operasional Transjakarta.
"Mungkin barang kali minggu depan sudah berjalan kita akan melakukan audit menyeluruh terkait dengan keamanan operasi di TJ," jelas Yanaa.
Sebelumnya, PT Transportasi Jakarta akan melakukan audit pascaterjadinya kecelakaan bus Transjakarta yang kembali terulang.
Bus Transjakarta mengalami kecelakaan menabrak pos polisi di Cililitan, Jakarta Timur pada Kamis 2 Desember 2021.
Bus juga kemudian mengalami kecelakaan yaitu di koridor 1 Blok M-Kota dekat Halte Bundaran Senayan pada Jumat 3 Desember 2021.
"Merespons hal tersebut PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) telah menghentikan operasi sementara dari armada operator yang mengalami kecelakaan tersebut, sampai evaluasi mendapat hasil. Selain itu, PT Transportasi Jakarta akan melakukan audit keselamatan operasi bekerja sama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," kata Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Angelina Betris dalam keterangan tertulis, Jumat 3 Desember 2021.
Â
Audit Akan Dilakukan
Betris menjelaskan, audit yang dilakukan yaitu aspek pramudi yang bertugas, jalan dan armada yang dioperasikan.
Nantinya, kata dia, hasil audit akan dijadikan acuan dalam perbaikan prosedur keselamatan pelanggan di internal Transjakarta dan di mitra operator.
Betris berharap, kecelakaan tidak akan kembali terulang di kemudian hari dan menjadi bentuk evaluasi.
"Tidak hanya bagi Transjakarta tapi juga pihak mitra operator. Ke depan Transjakarta akan terus melayani masyarakat dengan rasa aman dan nyaman," tutup Betris.
Advertisement