Prabowo Sering ke Luar Negeri, Dianggap Diplomasi Jitu Jalin Kerja Sama Pertahanan

Susaningtyas HN Kertopati menilai, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan aksi diplomasi yang baik dengan cara blusukan ke para petinggi pemerintah negara lain.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 14 Des 2021, 04:18 WIB
Diterbitkan 14 Des 2021, 04:18 WIB
prabowo
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berpidato dalam Forum Dialog The 17th International Institute for Strategic Studies (IISS) Manama Dialogue 2021, di Bahrain, Sabtu (20/11/2021). (Foto: ISS Manama)

Liputan6.com, Jakarta Pengamat militer, Susaningtyas HN Kertopati menilai, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan aksi diplomasi yang baik dengan cara blusukan ke para petinggi pemerintah negara lain demi melakukan kerja sama militer di bidang persenjataan (alutsista).

"Tujuan Prabowo blusukan adalah mencari kesepakatan kerja sama pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) canggih untuk memperkuat TNI dinilai efektif karena memotong rantai perantara,"kata wanita karib disapa Nuning ini dalam keterangan tertulis diterima, Senin (13/12/2021).

Dia menjelaskan, aksi Prabowo adalah sebuah strategi dan terobosan yang cerdas dalam kebijakan pengadaan alat pertahanan dan keamanan (alpahankam). Bahkan, hal itu diyakini tidak pernah dilakukan oleh menteri pertahanan di era sebelum-sebelumnya.

“Beliau mampu melakukan diskusi ilmiah langsung dengan para menteri pertahanan negara-negara maju. Kemampuan komunikasi dan bahasa internasional yang dikuasai mendukung diplomasi pertahanan," jelas Nuning.

Dia mengungkapkan, diplomasi Prabowo kerap melakukan pembicaraan empat mata saat berkunjung dan bertemu pejabat pertahanan asing. Sehingga, berbagai kesepakatan dapat dilakukan dengan cepat dan penuh kepercayaan.

"Skema yang dijalankan oleh Prabowo untuk datang dan bernegosiasi alutsista langsung dengan petinggi negara lain biasa dikenal dengan government to government (G to G) atau antar pemerintahan. Skema ini lebih efisien untuk memperoleh lebih banyak kesepakatan kerja sama di bidang pertahanan antar negara yang menguntungkan bagi industri pertahanan masing-masing, sekaligus harga alutsista terbaik," ungkap Nuning.

 

Blusukan ke Luar Negeri

Seperti diketahui, diplomasi pertahanan dilakukan Prabowo sudah melampaui tiga negara kuat Eropa, seperti Inggris, Prancis dan Italia. Nuning percaya, apa yang dilakukan Prabowo sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan atas rencana pengadaan alutsista TNI.

"Kepercayaan internasional sangat mendukung proses pengadaan alutsista TNI sesuai dengan kebijakan luar negeri Indonesia,” pungkas mantan anggota Komisi I DPR ini.

Prabowo diketahui telah berhasil memboyong lisensi kapal Fregat Arrowhead 140 yang disepakati Indonesia dan Inggris pada September 2021. Inggris mempersilakan Indonesia memproduksi kapal fregat tersebut di galangan PT PAL Indonesia (Persero) dengan memberdayakan SDM lokal.

Adapun dari hasil diplomasi pertahanan Prabowo ke Prancis, Indonesia telah memperluas dan menambah kerja sama penting dengan Prancis, yaitu di bidang industri pertahanan, kerja sama pasukan pemelihara perdamaian, pemberantasan terorisme, intelijen, pelatihan dan pendidikan militer, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan lain-lain. Kerja sama itu tertuang dalam kesepakatan Defense Cooperation Agreement

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya