Ini Penyebab Gempa Magnitudo 5,1 yang Guncang Kepulauan Sangihe

Bambang menjelaskan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki pergerakan kombinasi naik dan mendatar (oblique thrust fault).

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 11 Feb 2022, 23:04 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2022, 23:03 WIB
Gempa Indonesia
Ilustrasi gempa

Liputan6.com, Jakarta - Gempa magnitudo 5,1 (setelah dimutakhirkan) mengguncang Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Gempa terjadi pada Jumat, (11/2/2022) pukul 21.25 WIB.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, dengan melihat lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Filipina.

Episenter gempa terletak pada koordinat 5,77° LU, 124,43° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 154 km arah Barat Laut Kepulauan Marore, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada kedalaman 78 km.

Bambang menjelaskan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki pergerakan kombinasi naik dan mendatar (oblique thrust fault).

Berdasarkan analisis hasil pengukuran percepatan tanah dan pemodelan peta gempa ini menimbulkan guncangan di daerah Kepulauan Marore, Kendahe, dan Kepulauan Sangihe dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," ujar dia, seperti dikutip dari Antara.

Gempa Susulan

Hingga pukul 21.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).

Bambang mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia meminta warga agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah, katanya.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya