Lonjakan Covid-19 Tinggi, Pemkot Bogor Masih Terapkan Pembelajaran Jarak Jauh

Wali Kota Bogor Bima Arya menegaskan, belum ada rencana untuk membuka PTM di tengah lonjakan kasus covid-19 yang masih tinggi.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 15 Feb 2022, 12:52 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2022, 12:51 WIB
FOTO: Pemkot Bogor Uji Coba Pendidikan Tatap Muka di 37 Sekolah
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat meninjau pelaksanaan uji coba pendidikan tatap muka (PTM) di SMPN 15, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (31/5/2021). Pemerintah Kota Bogor menggelar uji coba PTM di 37 sekolah hari ini dengan protokol kesehatan yang ketat. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Bogor masih tetap menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk semua jenjang sekolah di Kota Bogor. Ini mengingat tren kasus harian Covid-19 di Kota Bogor cenderung mengalami kenaikan sepanjang dua pekan ini.

"Masih pembelajaran jarak jauh. Sampai jangka waktu yang belum bisa ditentukan," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya, Selasa (15/2/2022).

Menurutnya, keputusan memperpanjang belajar secara online dilakukan karena angka rata-rata penambahan kasus harian dalam dua pekan terakhir masih sangat tinggi. Salah satu penambahan kasus Covid-19 berasal dari penularan di sekolah.

"Lonjakannya masih tinggi. Kalau tidak salah klaster di sekolah angkanya kini mencapai 500-an. Jadi belum ada rencana untuk membuka PTM (pembelajaran tatap muka)," ujar Bima.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Dr Sri Nowo Retno menyatakan tren kasus harian Covid-19 di Kota Bogor cenderung mengalami kenaikan sepanjang pekan ini. Angka rata-rata penambahan kasus harian dalam 7 hari terakhir sebanyak 556 orang setiap harinya.

Angka tersebut lebih tinggi dibanding rata-rata kasus sepanjang pekan sebelumnya yakni 256 kasus setiap hari. "Pekan ini paling tinggi 691 kasus dan terendah 341 kasus," ujar Retno, dalam keterangannya, Senin (14/2/2022).

Retno mengungkapkan lokasi penyebaran covid-19 tertinggi terjadi di keluarga sebanyak 18,54%, diikuti dengan penyebaran di penginapan/asrama sebanyak 4,49%, nonkluster 1,82%, luar Kota Bogor 1,13%, dan perkantoran sebanyak 0,80%.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

BOR RS Naik

Masifnya kapasitas testing juga membuat angka positive rate harian ikut meningkat. Jumlah tes minggu ini sebanyak 22.236 orang. Dari jumlah tersebut, kasus positif didominasi orang tanpa gejala.

"Positivity rate minggu ini naik dibandingkan minggu lalu dari 10,05% menjadi 17,52%," kata dia.

Namun demikian, terjadi peningkatan angka sembuh sebanyak 348% dibanding minggu lalu, dari 196 menjadi 878 pasien. Angka kematian juga tetap dibandingkan minggu lalu yaitu nol kasus.

"Jumlah kasus aktif (masih sakit) minggu ini tercatat ada 5.078," kata Retno.

Adanya penambahan kasus juga membuat bed occupancy rate (BOR) ICU di rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bogor naik, dari 31,4% menjadi 43,0%. Sedangkan BOR tempat isolasi naik dari 31,4% menjadi 43,0%. Semua data tersebut tercatat per Senin (14/2022).

"Pasien yang dirawat di RS Kota Bogor berasal dari Kota Bogor 50,4 %, dari Kabupaten Bogor 34,3 % dan dari kota lain 15,3 %," urainya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya