Kemenkes: Kami Belum Menemukan Kasus Kematian Saat Isolasi Mandiri

Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, tiga pasien tersebut sebetulnya mengembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan di rumah sakit.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Feb 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2022, 16:00 WIB
Jubir Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi (Foto:KPCPEN)
Jubir Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi (Foto:KPCPEN)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan membantah kabar yang menyebutkan tiga pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumatera Selatan meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, tiga pasien tersebut sebetulnya mengembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan di rumah sakit.

"Jadi kematian yang terjadi sebanyak tiga kasus itu bukan saat melakukan isolasi mandiri. Tetapi memang kematian yang terjadi saat melakukan perawatan di rumah sakit," jelasnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Kementerian Kesehatan RI, Rabu (16/2/2022).

Nadia mengatakan, hingga saat ini Kementerian Kesehatan belum mendapatkan laporan pasien Covid-19 meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri.

"Kami belum menemukan atau menerima laporan mengenai adanya kematian saat menjalani isolasi mandiri," kata dia.

 

Perbaiki Distribusi Telemedicine

Sebelumnya, Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah meminta pemerintah segera mengevaluasi kebijakan isolasi mandiri (isoman) bagi pasien Covid-19 tanpa gejala, terlebih bagi mereka yang menggunakan telemedicine.

Pasalnya, banyak yan mengalami keterlambatan distribusi terhadap distribusi obat kepada pasien Covid-19.

"Perlu dievaluasi kebijakan isoman itu karena semua pakai telemedicine ada kendala distribusi dan penyampaianya, dari kasus virus delta banyak yang meninggal karena obatnya telat sampai," kata Trubus saat dihubungi Liputan6.com, Senin (7/2/2022).

Dia menyadari, bahwa kondisi geografis antar wilayah di Indonesia yang tidak merata membuat obat tidak sampai dalam hitungan jam. Dia meminta, harus ada kebijakan berbeda diterapkan terkait hal ini.

"Mungkin kalau di kota tidak ada kendala karena dekat apotek, kalau di daerah ini harus dibuat strategi berbeda, misal dengan puskesmas dikasi banyak stoknya karena kan puskesmas meyasarnya ke desa-desa," kata Trubus.

 

Reporter: Supriatin/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya