Dijadwalkan Ulang, Wagub Jabar Pantau Operasi Pasar Minyak Goreng di Subang

Uu menuturkan, operasi pasar yang digelar hari ini merupakan upaya Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dapur masyarakat.

oleh stella maris diperbarui 18 Mar 2022, 14:55 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2022, 14:50 WIB
Uu Ruzhanul Ulum
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu lalu sempat ramai dibicarakan mengenai batalnya operasi pasar yang akan digelar di Pamanukan. Berkaitan dengan hal tersebut, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum pun langsung memantau pelaksanaan operasi pasar minyak goreng. 

Wagub memberikan klarifikasi bahwa operasi pasar yang seharusnya dilaksanakan beberapa hari lalu, dijadwalkan ulang, yang kemudian dilaksanakan di Kantor Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, Jumat (18/3).

Operasi pasar yang digelar merupakan hasil kolaborasi antara Pemda Provinsi Jabar melalui Disperindag Jabar, BUMD PT Agro Jabar, serta dengan pihak terkait lainnya.

"Operasi pasar yang sedianya digelar kemarin bukan batal, melainkan dijadwal ulang karena ada sedikit kendala," jelas Uu.

Uu menuturkan, operasi pasar yang digelar hari ini merupakan upaya Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dapur masyarakat, yakni minyak goreng, terutama menjelang bulan suci Ramadan.

"Ini ikhtiar dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat terkait minyak goreng, terutama menghadapi bulan suci Ramadan," ungkapnya.

Uu menjelaskan, pada operasi pasar kali ini diturunkan sebanyak 1.500 liter. Masyarakat paling banyak diperbolehkan mengambil dua botol atau dua liter dengan harga Rp 14.000 per liter atau per kemasan.

Masyarakat pun bisa mendapatkan minyak goreng dengan mudah tanpa perlu membawa KTP sebagai persyaratan.

"Kayak ke warung saja, tinggal membawa uang, tapi tidak boleh ambil lebih dari dua liter untuk membeli minyak murah ini," ujarnya.

Uu juga mengingatkan masyarakat agar tidak terlalu bergantung pada minyak goreng karena terdapat metode memasak lainnya yang juga sehat dibandingkan memasak dengan menggoreng.

"Untuk memenuhi kebutuhan jangan selalu tergantung pada minyak goreng karena memasak bisa dengan dikukus, dipais, dibakar, dan banyak cara lainnya. Orang tua kita dulu tidak semuanya pakai minyak sayur, apalagi usia diatas 45-50 tahunan itu rawan. Kalau terlalu banyak minyak kan juga bisa kolesterol," tambahnya.

Menjelang bulan suci Ramadan, Uu pun mendoakan masyarakat agar bisa beribadah dengan tenang, serta menjalankan ibadah dengan penuh keberkahan.

Seorang warga Pamanukan, Ai, mengaku senang dengan adanya operasi pasar minyak goreng di daerahnya. Dia merasakan operasi pasar membantunya mendapatkan minyak goreng dengan harga murah.

"Saya senang dengan adanya operasi minyak goreng ini, memudahkan kami ibu-ibu untuk dapat minyak goreng," kata Ai.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya