Liputan6.com, Jakarta - Harga bahan bakar pertamax akhirnya resmi dinaikkan. Kenaikan ini, diklaim sudah melalui berbgai perhitungan dan pertimbangan yang matang. Meski begitu, pemerintah masih mempertimbangkan untuk tidak ikut mengerek harga pertalite.
Menanggapi hal itu, Ceceng Muslih, mantan Sekjen JOKMA Jawa Barat (Relawan Jokowi - Ma’ruf Amin Jawa Barat) meyakini hal ini dikarenakan Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir masih berpihak kepada masyarakat kecil. Sebab, selain harganya tidak naik, BBM jenis Pertalite ini masih tetap disubsidi.
"Di mana mayoritas masyarakat di kalangan bawah yang dengan keterbatasannya akan sangat terbantu dengan subsidi ini, sehingga masih bisa membeli BBM jenis Pertalite dengan harga terjangkau," kata Ceceng dalam keterangan diterima, Jumat (1/4/2022).
Advertisement
Ceceng menambahkan, kenaikan BBM jenis Pertamax harus dihadapi secara bijak oleh masyarakat khususnya golongan menengah dan atas. Dia meyakini, kemampuan orang golongan tersebut sudah tidak lagi wajar untuk menerima subsidi.
Baca Juga
"Ini perlu ditumbuhkan kesadaran bahwa dengan membeli BBM non-subsidi berarti kita telah turut andil dalam memajukan perekonomian dan pembangunan negara yang kita cintai ini, Indonesia,” jelas Ceceng.
Ceceng menambahkan, sumbangsih Pertamina dalam pembangunan negeri ini selain sebagai penyedia bahan bakar juga bisa dilihat dari program-program lainnya seperti pembangunan rumah sakit, pembinaan UMKM, dan bantuan di bidang pendidikan, juga pelestarian lingkungan hidup, melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), yang selama ini telah dijalankan juga oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
“Keputusan untuk menaikkan harga BBM ini bukan keputusan yang gampang untuk diambil. Tapi percayalah kebijakan yang diambil sudah tentu untuk kepentingan bangsa dan negara ini, dan itulah yang terbaik yang harus diambil,” Ceceng menutup.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Keputusan Pemerintah
Seperti dikatakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, kebijakan BBM subsidi hanya ditujukan untuk jenis pertalite dan jenis pertamax tidak. Erick pun sempat menyampaikan permohonan maafnya saap pidato sambutan dalam Kuliah Umum Universitas Hasanuddin, Rabu 30 Maret 2022.
"Pemerintah sudah putuskan Pertalite jadikan subsidi, Pertamax tidak. Jadi kalau Pertamax naik ya mohon maaf," kata Erick.
Kenaikan BBM jenis pertamax dimulai hari ini, 1 April 2022. Kenaikan harga pertamax berlaku untuk 16 Provinsi dengan rentang kenaikan berbeda, antara Rp 3.500 per liter hingga Rp 3.550 per liter.
Advertisement